Cegah Penyakit Hipertensi, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Memberi Penyuluhan Gratis pada HUT IDI ke-74
06 Desember 2024, 14:12:48 Dilihat: 9361x
Perayaan Hari Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-74 pada tahun 2024 berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme di berbagai wilayah di Indonesia. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) memberikan penyuluhan dan konsultasi kesehatan gratis kepada masyarakat terkait penyakit hipertensi. Hipertensi merupakan Hipertensi merupakan sebuah kondisi ketika tekanan darah dalam tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan/atau 90 mmHg untuk tekanan darah diastolik. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang berbahaya, seperti stroke, penyakit jantung, dan kematian.
Pada umumnya, penyakit hipertensi sering dialami oleh orang dewasa, sehingga IDI memberikan edukasi dan konsultasi kesehatan gratis pada HUT IDI ke-74. Organisasi IDI Pusat di Jakarta juga menghimbau cabang IDI di seluruh Indonesia untuk turut bergabung dalam memberikan konsultasi kesehatan gratis pada masyarakat di setiap daerah. Beberapa cabang IDI tersebar diseluruh indonesia antara lain : IDI Kabupaten Bima Sumbawa idibima.org , IDI Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat ididompu.org , IDI Kabupaten Lombik Barat idilombokbarat.org , IDI Kabupaten Lombok Tengah idikablomboktengah.org , IDI Kabupaten Lombok Timur idilomboktimur.org , IDI Kota Mataram Nusa Tenggara Barat idimataram.org , IDI Kota Woha Bima idiwoha.org , IDI Kota Dompu idikotadompu.org , IDI Kota Gerung kabupaten Lombok Barat idigerung.org dan IDI Praya Kabupaten Lombok Tengah idipraya.org .
1. Mengenal Penyakit Hipertensi
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah melakukan penyuluhan kesehatan gratis terkait bahaya penyakit hipertensi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dibantu oleh organisasi IDI, jumlah pengidap hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% atau lebih dari 70 juta jiwa. Angka ini didapatkan dari Survei Nasional yang dilakukan sejak tahun 2018. Hipertensi adalah penyakit yang diam-diam dapat memicu terjadinya penyakit berisiko fatal seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal.
2. Gejala dan Faktor Resiko Penyakit Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang sulit untuk diatasi dan dikurangi bagi masyarakat Indonesia. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menjelaskan hipertensi sering disebut sebagai "silent killer" karena sering kali tidak menimbulkan gejala hingga mencapai tingkat yang sangat tinggi.
Gejala penyakit hipertensi meliputi seperti sakit kepala, mual dan muntah, nyeri dada, gangguan penglihatan dan telinga terasa berdenging. Selain gejala yang sudah dipaparkan diatas, ada beberapa syarat mengapa penyakit hipertensi dapat terjadi bagi sebagian masyarakat Indonesia seperti usia di atas 65 tahun dan obesitas.Kelebihan berat badan juga berdampak buruk bagi kesehatan, sehingga rutin olahraga ringan setiap hari juga sangat penting untuk menjaga kesehatan dengan baik.
3. Penanganan Terkait Penyakit Hipertensi
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menjelaskan bahwa penyakit hipertensi dapat diatasi sejak dini, seperti mulai untuk membatasi makanan berlemak, rutin untuk minum air putih serta olahraga ringan setiap hari. Penanganan hipertensi melibatkan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah. Pemantauan rutin dari dokter juga diperlukan untuk memastikan tekanan darah tetap dalam batas normal. Jika tekanan darah mencapai 180/120 mmHg atau lebih, ini dianggap sebagai krisis hipertensi dan memerlukan penanganan medis segera.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dengan serius untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) meminta masyarakat untuk mengontrol untuk mengonsumsi makanan dengan baik, menjaga pola sehat seperti sering mengonsumsi buah dan sayuran serta rutin untuk olahraga setiap hari.