Benua Afrika Pelan-pelan Terbelah Dua, Ilmuwan Duga akan Muncul Lautan Baru
04 Desember 2024, 18:15:22 Dilihat: 3140x
Jakarta -- Perpecahan seismik tengah terjadi di Benua Afrika. Dataran itu perlahan terbelah menjadi dua, membuat ilmuwan bertanya-tanya, akan jadi apakah Benua Afrika?
Perpecahan seismik sendiri bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Perpecahan besar itu dijadwalkan akan memakan waktu puluhan juta tahun sebelum kita melihat dunia yang sangat berbeda.
Retakan yang muncul ini terkait dengan East African Rift System (EARS), salah satu retakan terbesar di dunia, yang membentang ke bawah sejauh ribuan kilometer melalui beberapa negara di Afrika, termasuk Ethiopia, Kenya, Republik Demokratik Kongo, Uganda, Rwanda, Burundi, Zambia, Tanzania, Malawi, dan Mozambik. Saat retakan ini pecah, lempeng Somalia yang lebih kecil akan terpisah dari lempeng Nubia yang lebih besar sebagai bagian dari proses yang sangat lambat yang telah berkembang selama sekitar 25 juta tahun.
Retakan dramatis di Lembah Rift Kenya pada tahun 2018 membuat pemerhati sains sangat bersemangat tentang konsep terbelahnya benua. Tetapi retakan itu mungkin tidak ada hubungannya dengan masa depan geologis Afrika.
"Masih ada pertanyaan mengenai mengapa retakan ini terbentuk di lokasi tersebut dan apakah kemunculannya ada hubungannya dengan Retakan Afrika Timur yang sedang berlangsung," tulis Lucía Pérez Díaz, yang saat itu menjadi peneliti pascadoktoral di Fault Dynamics Research Group di Royal Holloway University of London, dalam IFL Science dikutip Rabu (4/12/2024).
"Misalnya, retakan tersebut bisa jadi merupakan hasil erosi tanah lunak yang mengisi patahan lama yang terkait dengan retakan," sambungnya.
Terbelahnya Benua Afrika akan Berlangsung Bertahap
Proses benua besar Afrika yang kehilangan bahu timurnya akan berlangsung lambat dan bertahap. Diperkirakan lautan luas akan memisahkan kedua lempeng tersebut.
Dahulu kala, semua benua bersatu menjadi satu yang dikenal sebagai Pangaea, tetapi lempeng tektonik memisahkannya, menciptakan benua-benua yang hanyut dengan tepi.
Teori ini diperkuat dengan temuan fosil di tempat-tempat yang sekarang terpisah secara geografis. Hal ini berlaku untuk Mesosaurus, genus reptil berusia 290 juta tahun yang telah punah, yang fosilnya telah ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika.
Diperkirakan benua-benua telah bersatu dan terpecah setidaknya tiga kali dalam sejarah Bumi. Ilmuwan memperkirakan kejadian serupa akan berulang, meskipun sangat lambat.