Rombongan Pejabat Australia Temui Jokowi Bahas Investasi
06 Juni 2022, 09:40:01 Dilihat: 428x
Jakarta, -- Rombongan pejabat Australia akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk Pertemuan Pemimpin Tahunan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta.
Adapun sejumlah pajabat tersebut adalah Perdana Menteri Anthony Albanese, Menteri Luar Negeri Senator Penny Wong, Menteri Perdagangan Senator Don Farrell, Menteri Perindustrian Ed Husic, dan Anggota Solomon Luke Gosling OAM.
Delegasi tingkat tinggi pemimpin bisnis Australia akan turut bergabung dalam kunjungan ini. Rombongan berangkat dari Australia pada Minggu (5/6) dan kembali pada Selasa (7/6).
Dalam rapat pimpinan tahunan itu, Albanese dan Jokowi akan membahas perdagangan dan investasi bilateral, kerja sama di bidang iklim dan energi, serta kepentingan regional dan global.
"Kedua negara kita memiliki sejarah panjang kerja sama dan persahabatan, dan Pemerintahan saya akan bekerja sama dengan Indonesia untuk memperdalam hal ini," kata Albanese melalui pernyataan resmi seperti dikutip pada Senin (6/6).
Dalam kunjungan ini, kedua belah pihak juga membuka potensi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia, termasuk untuk meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan pemerintah sebesar 200 juta dolar Australia dengan Indonesia.
"Selama kunjungan ini, saya berharap dapat membangun hubungan kita lebih jauh, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan kita dan mempromosikan kerjasama di bidang iklim, infrastruktur dan energi," imbuh Albanese.
Sementara itu, Penny Wong mengatakan pemerintah Australia serius terhadap keterlibatan negaranya di Asia Tenggara. Kunjungan ini juga menunjukkan betapa pentingnya kemitraan Negeri Kangguru dengan Indonesia.
"Kita memiliki minat yang sama dalam mempromosikan kehidupan yang lebih sejahtera, stabil, dan wilayah yang aman, di mana kedaulatan dihormati," ungkapnya.
Di Jakarta, Perdana Menteri Australia juga akan bertemu dengan Sekretaris-Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi untuk membahas komitmen Pemerintah terhadap Asia Tenggara dan sentralitas ASEAN.