Eks Menteri SBY Bandingkan IKN Nusantara dengan Ibu Kota Malaysia
11 Mei 2022, 11:20:10 Dilihat: 899x

Jakarta, -- Mantan Menteri BUMN di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dahlan Iskan membandingkan ibu kota baru (IKN) Nusantara dengan Ibu Kota Malaysia, Putrajaya.

Putrajaya sendiri merupakan ibu kota baru yang menggantikan Kuala Lumpur sejak 1999. Putrajaya dulunya adalah lahan perkebunan karet dan kelapa sawit yang bernama Prang Besar

Mengutip @disway.id, Rabu (11/5), Dahlan menuliskan sudah lebih banyak bangunan baru di Putrajaya. Namun, suasana di sana masih rindang dengan pepohonan, bangunnnya pun tertata rapi.

"Yang membuat IKN ini lebih indah adalah danau-danaunya. Semuanya danau buatan. Untuk menyerap udara panas Putrajaya. Ada satu danau yang dibuat menggelang. Sehingga terbentuk pulau di tengahnya," tulis Dahlan.

Dahlan menuturkan jumlah penduduk Putrajaya memang dibatasi. Saat ini jumlahnya cuma 100 ribu orang.

Namun, menurutnya Putrajaya kurang enak untuk tempat tinggal. "Ibarat pohon, daunnya lebat buahnya jarang. Membosankan," imbuh Dahlan.

Padahal, Putrajaya jaraknya hanya 50 km dari Kuala Lumpur dan usianya sudah di atas 20 tahun. Selain itu, untuk mencapai Putrajaya hanya memakan waktu lima menit dari pintu tol jurusan Kuala Lumpur Bandara Internasional Sepang.

Lebih lanjut, Dahlan mengatakan seperti juga IKN Nusantara, pemindahan IKN ke Putrajaya pernah terganjal krisis. Nusantara oleh covid-19. Putrajaya oleh krisis moneter (krismon) 1998.

Keputusan membangun IKN memang baru diambil pada 1995 oleh Mahathir Mohamad yang punya kekuasaan mutlak.

"Biar pun krismon, pembangunan jalan terus oleh kontraktor Malaysia sendiri. Tidak boleh ada kontraktor asing. Seluruh bahan bangunan pun harus dari Malaysia. Material asing dibatasi hanya boleh 10 persen," ujar Dahlan.

Seperti juga Nusantara, pilihan lokasi IKN waktu itu tidak hanya satu. Pada babak finalnya ada dua pilihan, yaitu di daerah Prang Besar (Selangor) atau di Janda Baik (Pahang).

Jarak kedua wilayah tersebut sama-sama tidak jauh dari Kuala Lumpur, yakni sekitar 50 km. Dahlan menuturkan keputusan memindahkan IKN ke Prang Besar diambil setelah Sultan Selangor mau merelakan kawasannya kepada pemerintah pusat.

Ia mengatakan Putrajaya adalah kota baru yang ketiga di Kuala Lumpur. Jauh sebelum itu, telah dibangun kota baru pertama pada 1974, yakni Syah Alam sebagai ibu kota negara bagian Selangor yang baru.

Dengan demikian, Kuala Lumpur bukan lagi wilayah Selangor. Sebab, IKN harus berada di wilayah federal.

"Ternyata 40 tahun kemudian IKN Malaysia pindah ke Putrajaya. Tanpa mencabut status wilayah federal Kuala Lumpur. Justru Selangor yang harus kembali menyerahkan sebagian wilayahnya ke pusat. Untuk menjadi wilayah federal yang baru Putrajaya," sambung Dahlan.

Menurut Dahlan, Kalimantan Timur pun mestinya melakukan hal yang sama, yakni menyerahkan kawasan Nusantara ke pemerintah pusat.

Tanpa harus bertukar dengan wilayah lama ibu kota.

"Juga tanpa harus mempersoalkan apakah wilayah Jakarta tetap menjadi milik pusat. Selama ini, apakah Jakarta wilayah Pusat?" pungkas Dahlan.


Sumber :cnnindonesia.com

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.