Jakarta,-- Harga minyak naik lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Senin (18/4) waktu AS atau Selasa (19/4) pagi WIB. Kenaikan harga dipicu oleh penutupan ladang minyak di Libya yang meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap krisis pasokan di tengah ketegangan Rusia-Ukraina.
Dilansir dari Antara pada Selasa (19/4), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni naik 1,3 persen atau US$1,46 ke US$113,16 per barel.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei naik 1,2 persen atau US$1,26 ke US$108,21 per barel.
Analis OANDA Jeffrey Halley mengatakan penutupan kilang di ladang minyak Al-Sharara dan situs lainnya, kian menambah krisis pasokan minyak dunia.
"Dengan pasokan global yang sekarang sangat ketat, bahkan gangguan yang paling kecil pun kemungkinan akan berdampak besar pada kenaikan harga," ujarnya.
Menurutnya kelangkaan pasokan yang lebih dalam masih membayangi pasar. Produksi minyak Rusia turun 7,5 persen pada paruh pertama April.
Di sisi lain, pemerintah Uni Eropa mengatakan sedang menyusun proposal untuk melarang minyak mentah dari Negeri Beruang Merah.
Selain itu, perlambatan ekonomi China juga berdampak pada harga minyak. Sebab, negara tersebut menyuling minyak dua persen lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya sehingga pasokan pun menurun.