Harga Minyak Bervariasi di Tengah Prediksi OPEC Kerek Pasokan
02 Februari 2022, 08:51:22 Dilihat: 343x
Jakarta, -- Harga minyak bergerak bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (1/2), waktu Amerika Serikat (AS). Pergerakan dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan ketatnya pasokan global di tengah spekulasi Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) meningkatkan pasokan lebih besar dari yang perkiraan.
Tercatat, harga acuan minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April turun 0,1 persen ke US$89,16 per barel. Brent sempat kehilangan US$2 pada awal perdagangan.
Di sisi lain, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 0,1 persen ke US$88,20 per barel. WTI sempat turun hampir US$2 di awal perdagangan.
Pada pertemuan bulanan yang digelar Rabu ini, OPEC+ diperkirakan memutuskan terus meningkatkan produksi secara bertahap. Goldman Sachs menilai ada kemungkinan reli pasar minyak yang akan mendorong peningkatan produksi lebih cepat.
Pada Jumat lalu, harga patokan minyak mentah mencapai harga tertinggi sejak Oktober 2014, dengan Brent menyentuh US$91,70 per barel dan WTI US$88,84 per barel. Keduanya naik sekitar 17 persen pada Januari karena kekurangan pasokan, ketegangan politik di Timur Tengah dan antara Rusia dan Barat atas Ukraina.
Seorang sumber Reuters mengatakan pertemuan panel teknis OPEC+ pada Selasa (1/2) tidak membahas kenaikan lebih dari yang diharapkan 40 ribu barel per hari mulai Maret.
"Saudi kemungkinan akan menghindari penyesuaian besar karena mereka telah terbukti mahir dalam beberapa tahun terakhir dalam menapaki garis tipis dalam mengarahkan harga global ke arah pilihan mereka," ujar Presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena Jim Ritterbusch seperti dikutip Reuters.
Sementara, broker minyak PVM Tamas Varga menilai pasar minyak saat ini sedang dalam kondisi bullish.
"Ketegangan internasional, persepsi pasokan yang ketat, dan musim dingin merupakan faktor terpenting di balik kekuatan," ujar Varga.
Sementara itu. harga berada di bawah beberapa tekanan dari ekspektasi kenaikan pasokan minyak mentah AS minggu ini. Analis memperkirakan stok naik 1,8 juta barel.
Menurut Varga, meningkatnya perbedaan di pasar minyak mentah fisik menyiratkan kekhawatiran tentang pasokan yang ketat. Salah satu minyak mentah Laut Utara yang menopang Brent Ekofisk ditawar pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade pada Senin lalu.