Sri Mulyani Ingin Nilai Tambah Ekonomi Sawit dari Hilirisasi Digenjot
02 Desember 2021, 13:06:52 Dilihat: 345x

Jakarta, -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah ingin meningkatkan nilai tambah ekonomi komoditas minyak sawit (crude palm oil/CPO) dengan mempercepat proses hilirisasi industri. Tujuannya, untuk memberi manfaat ekonomi yang lebih luas bagi perekonomian Indonesia.

"Presiden Jokowi ingin melakukan transformasi ekonomi Indonesia agar tidak hanya dihasilkan dari bahan mentah, tapi untuk meningkatkan nilai tambah, terutama melalui hilirisasi industri," ujar Ani, sapaan akrabnya di Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2021, Rabu (1/12).

Saat ini, Ani mengatakan industri sawit sudah memberikan kontribusi yang besar melalui peningkatan ekspor selama pandemi covid-19. Tercatat, sumbangan ekspor dari sektor ini senilai US$21,4 miliar atau 14 persen dari total penerimaan devisa ekspor non-migas.

Padahal, ekspor tersebut masih didominasi oleh bahan mentah. Dengan demikian, nilainya akan meningkat jika dilakukan hilirisasi.

"Semakin hilir meningkat, nilai tambahnya semakin besar sehingga jika diekspor pastinya mendatangkan devisa yang lebih besar yang bisa dipergunakan bagi kesejahteraan Indonesia," ucapnya.

Tak hanya memberi nilai ekonomi dari sisi ekspor, industri sawit juga memberi pendapatan bagi masyarakat. Tercatat, ada 4,2 juta tenaga kerja yang bekerja langsung di sektor ini dan 12 juta tenaga kerja yang bekerja secara tidak langsung.

Bila hilirisasi dilakukan, maka akan membuka kesempatan kerja baru bagi masyarakat. Selain itu, hilirisasi juga perlu untuk meningkatkan diversifikasi produk turunan CPO dan meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Ini sangat penting untuk memastikan bahwa ketahanan pangan terkait sawit bisa dijamin melalui perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Selain itu, minyak sawit juga untuk ketahanan energi yang menyediakan sumber energi yang terdiversifikasi untuk Indonesia," tuturnya.

Tak ketinggalan, menurut bendahara negara, hilirisasi industri sawit perlu dilakukan untuk mencapai kestabilan harga CPO. Pasalnya, harga CPO seringkali bergerak fluktuasi di pasar internasional.

"Kami juga ingin memastikan bahwa harga CPO stabil dan cukup dapat diprediksi, sehingga dapat menciptakan kepastian bagi kedua sisi pasokan, baik industri dan perkebunan, terutama buruh," jelasnya.

Selain hilirisasi, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu turut menyoroti perlunya peningkatan produktivitas di industri sawit. Sebab, sawit bisa menjadi substitusi energi melalui biodiesel.

Harapannya, ketika produksi biodiesel meningkat, maka pemerintah bisa mengurangi impor minyak. Dengan begitu, defisit neraca perdagangan Indonesia berpotensi turun.

"Ini akan mengurangi jumlah minyak mentah dan bahan bakar fosil yang saat ini terus defisit. Kami juga ingin menggunakan sawit untuk mengatasi ketergantungan pada impor minyak melalui program biodiesel," katanya.

Di sisi lain, Ani memperkirakan harga CPO bisa saja meningkat lagi pada masa depan. Sebab, permintaan mulai meningkat seiring pemulihan ekonomi di banyak negara di dunia.

"Ketika ekonomi global pulih dan sektor jasa meningkat, permintaan makanan dan minuman meningkat, itu akan berimplikasi pada harga CPO. Jadi ini salah satu implikasi positif dari proses pemulihan dalam perekonomian kita," pungkasnya.

 

Sumber :cnnindonesia.com

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.