Jakarta, Universitas Narotama -- Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam stagnan di posisi Rp943 ribu per gram pada Rabu (10/11). Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) tak bergerak di posisi Rp837 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp521,5 ribu, 2 gram Rp1,82 juta, 1 gram Rp521 ribu, 3 gram Rp2,71 juta, 5 gram Rp4,49 juta, 10 gram Rp8,92 juta, 25 gram Rp22,18 juta, dan 50 gram Rp44,29 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp88,51 juta, 250 gram Rp221,01 juta, 500 gram Rp441,82 juta, dan 1 kilogram Rp883,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Pemerintah Perlu Bebaskan Pajak Supaya Harga PCR Murah

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX melemah 0,02 persen menjadi US$1.830,4 per troy ons. Harga emas di perdagangan spot juga ikut turun 0,22 persen ke US$1.827,82 per troy ons pada pagi ini.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra melihat harga emas di pasar internasional masih berpotensi menguat karena didorong oleh kenaikan inflasi yang bisa memperlambat laju ekonomi. Ia memproyeksikan harga emas bergerak di kisaran US$1.812 hingga US$1.835 per troy ons.

Ia mengatakan sentimen utama datang dari sikap bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) yang tidak akan terburu-buru menaikkan tingkat suku bunga acuan dan mendorong pembelian emas.

Namun demikian, ia melihat harga akan kembali turun ke US$1.812 bilamana data inflasi konsumen AS dirilis malam ini.

"Pembalikan ke bawah area $1.812 berpeluang terjadi kalau nanti malam data inflasi konsumen AS memicu persepsi the Fed perlu menaikkan suku bunganya lebih cepat," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/11).

Sumber = cnnindonesia.com/ekonomi-dan-bisnis