Dua Siswi SMP Kelas IX Asal Surabaya ini Sulap Limbah Popok jadi Beton
25 Februari 2020, 09:00:07 Dilihat: 286x
JawaPos.com – Sebanyak 134 proyek penelitian diperlombakan dalam gelaran Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2020 di Sekolah Kharisma Bangsa (SKB) Tangerang Selatan, Jumat (21/2). Di antaranya adalah beton dari limbah popok bayi.
Inovasi ini dikembangkan oleh Vivi Amelia dan Gizza Nala dari SMPN 18 Surabaya. Mereka membuat beton dengan ukuran menyerupai batu bata. Untuk setiap beton ini, mereka mencampurkan lima limbah popok bayi. Vivi menceritakan inovasinya berawal dari kondisi pencemaran di sekitar jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura. Di sekitar jembatan itu banyak ditemukan limbah popok bayi. Dia mengaku sempat mengumpulkan limbah popok bayi sampai tiga keranjang.
“Pokoknya banyak banget,” kata siswi kelas IX itu.
Kemudian dia berkonsultasi ke ke guru untuk membuat inovasi yang bisa mengurangi limbah popok tersebut. Akhirnya ditemukan inovasi mencampur limbah popok bayi dengan adonan beton.
“Yang dipakai bagian dalamnya popok. Bentuknya seperti serat,” katanya.
Prosesnya popok dibersihkan dari kotoran. Kemudian dicacah untuk diambil seratnya. Setelah itu tinggal dicampur pada adonan beton. Adonan beton terdiri dari semen, pasir, dan kerikil. Semula untuk membuat satu beton, mereka mencampur dua popok. Ternyata hasilnya kurang maksimal. Beton yang dihasilkan mudah pecah. Sampai akhirnya ditemukan bahwa campuran yang ideal adalah lima popok untuk satu beton.
Pembukaan ISPO sekaligus Olimpiade Seni dan Budaya Indonesia (OSEBI) dipimpin langsung Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. Dia menyampaikan apresiasi luar biasa kepada para siswa.
“Gagasan mereka telah melampaui usianya,” katanya.
Benyamin mengatakan akan memberikan ruang seluas-luasnya untuk inovasi-inovasi anak-anak. Khususnya anak-anak dari Tangerang Selatan.
Dia juga berpesan kepada peserta bahwa juara sejati adalah yang bisa mengalahkan dirinya sendiri. Yakni bisa mengalahkan rasa sombong, rasa paling pintar, dan sejenisnya. “Selamat berkompetisi,” pungkasnya.
Sumber : Jawapos.com