Misi Mulia Atas Nama Merah Putih
09 Maret 2012, 10:31:51 Dilihat: 496x

Perjuangan Timnas U-21 merebut gelar juara Sultan Hassanal Bolkiah Trophy tinggal selangkah lagi. Di babak final, pasukan Widodo C Putro akan bertemu tuan rumah, Brunei Darussalam yang secara mengejutkan sukses melaju ke partai puncak.
Harapan besar digantungkan kepada Garuda Muda saat bertemu Brunei Darussalam di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Sri Begawan, Jumat, 9 Maret 2012. Sebab meski hanya berlabel turnamen invitasi, kemenangan sangat dinanti masyarakat Indonesia untuk mengobati luka atas kekalahan memalukan yang diderita seniornya pada kualifiksi Pra Piala Dunia (PPD) 2014, Rabu, 29 Februari 2012.
Dalam duel ini, tim Merah Putih menyerah 0-10 dari tuan rumah. Ini hasil terburuk timnas dalam kurun waktu 38 tahun terakhir. Kekalahan ini juga telah menjadi perbincangan dunia setelah FIFA memutuskan untuk melakukan investigasi atas laga tersebut.
Di dalam negeri, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono bahkan sampai harus angkat bicara. SBY meminta PSSI agar mengintospeksi diri atas kekalahan ini dan segera menyelesaikan konflik yang terjadi di sepak bola nasional. SBY meminta agar PSSI mendengarkan rakyat yang menginginkan sepak bola berprestasi.
Manajer Timnas U-21, Hasrul Azwar optimistis pasukannya mampu mewujudkan harapan tersebut. "Mereka bukan kumpulan tim tarkam, tapi terbaik di kelompok usia," kata Hasrul, Kamis, 8 Maret 2012.
"Kami optimis bisa meraih kemenangan, karena kemenangan akan mengharumkan nama bangsa sekaligus mengubur duka pascakekalahan timnas senior U-23 melawan Bahrain," sambung Hasrul.
Nada miring memang sempat dialamatkan kepada Tim Merah Putih yang berhadapan dengan Bahrain. Hal ini tak lepas dari keputusan PSSI untuk tidak melibatkan beberapa pemain senior yang tampil di laga sebelumnya. Mereka dilarang membela timnas karena bermain di Liga Super Indonesia (ISL). Dengan demikian, komposisi timnas praktis dihuni oleh pemain-pemain Indonesian Premier League (IPL).
"Itulah risiko dari sebuah perjudian di mana timnas diisi oleh pemain yang berasal dari kompetisi tertentu, bukan dari pemain terbaik di Indonesia," ujar mantan pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan saat menanggapi kekalahan timnas atas Bahrain.
PSSI juga sempat menjadi bulan-bulanan akibat kekalahan ini. Dianggap bersikap diskriminatif dalam pembentukan skuad timnas, PSSI pun diminta agar bertanggung jawab. Bahkan tak sedikit yang menuntut mundur sang Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.
Namun PSSI bergeming. Djohar justru menilai keputusan wasit yang berat sebelah menjadi penyebab kekalahan telak timnas dari Bahrain. Djohar bahkan mendukung investigasi yang dilakukan FIFA.
Kecurigaan PSSI terhadap kepemimpinan wasit terus berlanjut hingga ke final BHT. Hasrul mengaku telah meminta agar wasit yang ditugaskan pada final nanti menjunjung tinggi semangat fair play.
"Untuk mengantisipasi adanya indikasi tidak sportif, karena Brunei bertindak sebagai tuan rumah, dalam manager meeting saya telah menyampaikan agar jangan menunjuk wasit yang bisa merusak pertandingan. Harus adil sebab wasit yang memimpin pertandingan Indonesia melawan Vietnam terlihat kurang bagus," beber Hasrul.
Ia juga menyampaikan, bila Garuda Muda bisa memenuhi ekspektasi, bonus dari pengurus PSSI telah menanti."Ketum (Djohar Arifin Husin) telah menyiapkan uang lelah bagi pemain. Dia telah berbicara langsung di hadapan saya. Dan itu telah disiapkan."
Demi Merah Putih
Dibanding timnas PPD 2014, persiapan timnas U-21 terbilang lebih matang. Setelah melewati serangkaian tahap seleksi, Garuda Muda juga sempat menjalani sejumlah uji coba selama di Indonesia.
Terakhir, Timnas U-21 menjajal kekuatan tim asal Korea Selatan, Hyundai Mipo, 10 Februari 2012. Dalam duel ini Indonesia menyerah 0-2. Koordinasi antar lini menjadi pekerjaan rumah Andik Vermansyah dan kawan-kawan sebelum berlaga di HBT 2012.
"Setidaknya, kekalahan tersebut memberikan atmosfer tekanan pertandingan yang bagus sebagai bahan evaluasi," kata Widodo beberapa menanggapi kekalahan timnya kala itu.
Di HBT 2012, Indonesia bergabung di Grup A bersama Myanmar, Laos, Singapura, dan Filipina. Langkah skuad Garuda Muda di fase grup sebenarnya kurang meyakinkan bila dibanding perjalanan Indonesia saat sukses merebut trofi HBT 2002 lalu. Saat itu, Tim Merah Putih tampil sebagai juara tanpa sekalipun tersentuh kekalahan.
Di fase grup tahun ini, Indonesia mengawali kiprahnya dengan mengalahkan Laos 2-0. Namun setelah laga tersebut, timnas hanya mampu bermain imbang 1-1 lawan Singapura. Andik Cs bahkan terancam gagal lolos usai menyerah 1-3 dari Myanmar. Beruntung Timnas U-21 mampu menemukan kembali kepercayaan dirinya dan berhasil mencukur Filipina 3-0 di laga terakhir grup A.
Di babak semifinal Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam 2-0. Sedangkan di laga semifinal lainnya, Brunei secara mengejutkan berhasil mengalahkan juara grup A, Myanmar dengan skor 3-2.
"Saya tetap menginstruksikan kepada para pemain agar tetap konsisten dalam menekan. Saya menekankan, agar pemain tidak memberikan keluluasaan kepada Brunei mengembangkan permainan di lini tengah dan belakang. Di samping tetap fokus dan konsentrasi sejak menit awal pertandingan," ujar Widodo mantap.
"Motivasi terbesar tim yaitu tetap rendah hati dan kecintaan mereka terhadap Tanah Air," sambung mantan pelatih Persela itu.
Kuda Hitam
Sementara itu, Brunei Darussalam tentu bukan lawan mudah bagi Timnas U-21. Penampilan tim berjuluk Tebuan yang menjadi bulan-bulanan di SEA Games 2011 kini tak lagi jadi ukuran dalam laga ini.
Bagaimana tidak, di babak penyisihan Grup B, Brunei hanya sekali kalah dari Vietnam. Selebihnya mereka berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Di babak final, Brunei Darusallam bahkan berhasil mengalahkan Myanmar yang menang 3-1 atas Timnas U-21.
Bermain dengan skema 4-3-3, tampil ngotot sejak menit awal dan mengandalkan serangan balik cepat lewat sayap jadi ciri khas permainan tim asuhan Kwon Oh Son. Kepiawaian mereka memaksimalkan bola mati juga ancaman tersendiri bagi penjaga gawang M. Ridwan.
Mengandalkan umpan matang kapten tim, Md Najib Hj Tarif, di lini tengah, Brunei juga memiliki penyerang tajam di lini penggedor. Nama Adi bin Said menjadi sorotan setelah menyumbang empat gol dalam lima laga membela 'Tebuan', julukan tim Brunei.
Adi memiliki teknik individu yang sangat bagus, serta tendangan dan tandukan yang sama bagusnya sehingga mampu menaklukan kiper-kiper Kamboja, Vietnam, Malaysia dan Myanmar. Adi merupakan satu dari tiga pemain yang memperkuat Brunei di SEA Games 2011. Dalam even tersebut, Adi berhasil mengoleksi tiga gol. Dua pemain lainnya yang juga tampil di SEA Games 2011 adalah bek Reduan bin Hj Petara dan satu striker lainnya, Azwan Muhammad Saleh.
Keberhasilan Brunei mencapai partai final HBT 2012 ini bukan hasil usaha yang instan, mereka tercatat selalu gagal saat mengikuti semua kualifikasi, baik Piala Asia maupun Piala AFF, namun penampilannya membaik setelah terkena hukuman dari FIFA.
Brunei harus absen tiga tahun dari pentas sepakbola internasional, sejak Desember 2008, karena intervensi pemerintah saat ingin meredam kisruh dalam tubuh federasi sepakbola Brunei (BAFA) yang dinilai kurang berprestasi dan rawan korupsi.
Imbas dari hukuman itu adalah dicoretnya klub DPMM dari keikutsertaan di Liga Singapura dan timnasnya gagal tampil di Piala AFF 2010 lalu. Tapi setelah diaktifkan kembali pada 31 Mei 2011 lalu, geliat sepakbola Brunei mulai kembali bangkit.
Dengan mengandalkan pemain-pemain muda dalam skuad timnas baru, Brunei memang harus babak belur di SEAG September 2011. Adi bin Said cs harus menelan tiga kekalahan, salah satunya saat dibantai Vietnam 8-0, sebelum mencuri kemenangan dari tangan Filipina. Brunei pun harus puas diperingkat lima Grup B dari enam tim.
Namun kekuatan Brunei mulai terlihat saat memasuki HBT 2012. Pasukan 'negara-mini' itu mulai menunjukan tajinya dengan melangkah ke final. Keberhasilan ini langsung disambut isak tangis bahagia manajer Brunei, Hj Feisal Hj Eusoff, yang menilai semua usaha anak asuhnya akhirnya terbayar.
"Kami telah melewati berbagai rintangan saat awal latihan dan selama puasa. Ada penghalang dimana-mana tapi semua kerja keras kami akhirnya terbayarkan," ujar Hj Feisal sambil menahan tangis, seperti yang dilansir The Brunei Times.
• VIVAbola
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.