Melihat Asal Cell Phone Usai BSSN Sebut HP Rusak Sel Tubuh
08 Juni 2021, 09:00:35 Dilihat: 558x

Jakarta -- Telepon seluler terus mengalami perkembangan sejak muncul beberapa tahun lalu. Ponsel sudah tidak lagi sekedar untuk menelepon atau mengirim pesan singkat, tapi sudah bisa digunakan untuk bermain game hingga menonton video.
Namun, sejumlah orang tidak mengetahui mengapa alat komunikasi mereka itu diberi nama telepon seluler atau “cell phone”. Padahal, perangkat elektronik itu tidak ada hubungannya dengan sel pada makhluk hidup.
Telepon seluler adalah konsep yang dibawa oleh dua insinyur Bell Lab pada tahun 1947 bernama Douglas H. Ring dan W. Rae Young. Mereka mengusulkan jaringan yang terdiri dari sel-sel heksagonal untuk memungkinkan ponsel beroperasi dari satu tempat ke tempat lain dengan mulus.
Tata letak jaringan mereka menyerupai sel biologis, oleh karena itu diberi istilah seluler, tetapi teknologi untuk menerapkan konsep mereka belum ada pada saat itu. Selular memiliki arti biologis atau geologi, yakni “yang terdiri dari sel-sel” atau “sesuatu yang mengandung rongga”.
Baru pada akhir 1960-an ketika sekelompok peneliti Bell Lab lainnya memperluas ide dari Ring and Young dan mulai mengembangkan cara agar teknologi dapat bekerja, salah satunya Philip T. Porter. Dia diketahui orang pertama yang mengusulkan agar antena multi-arah, atau menara sel digunakan di tengah setiap sel.
Pengaturan itu memungkinkan antena menjadi multi-arah dan beberapa saluran dapat digunakan untuk menangani panggilan saat menara menutupi sel tertentu.
Sistem telepon seluler pertama diluncurkan oleh Bell System pada 17 Juni 1946 di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. Itu adalah sistem tertutup yang terdiri dari telepon di mobil, di mana panggilan harus ditangani oleh operator dan pengguna harus menekan tombol untuk berbicara dan melepaskannya untuk mendengarkan.
Tetapi sistem telepon seluler awal itu memiliki beberapa masalah khusus. Tidak ada saluran atau frekuensi yang cukup untuk beroperasi, sehingga sangat sedikit orang yang dapat menggunakannya pada satu waktu, hanya ada sedikit antena di area operasi, dan telepon memerlukan pemancar yang kuat, membuatnya sangat besar dan beratnya sekitar 80 pon.
Jaringan seluler menjadi kebalikannya karena memungkinkan frekuensi yang sama untuk digunakan kembali sehingga lebih banyak orang dapat menggunakan ponsel mereka secara bersamaan. Selain itu, hanya membutuhkan transmisi daya yang rendah.
Jaringan seluler juga dapat beralih dari satu sel ke sel lain tanpa kehilangan transmisi dan memungkinkan area operasional yang jauh lebih besar. Itu artinya orang dapat berbicara di telepon pada saat yang sama karena ada frekuensi yang berbeda untuk berbicara dan yang lain untuk mendengarkan seperti dilansir dari Medium.
Melansir The Atlantic, “seluler” tidak ada hubungannya dengan elektronik atau komunikasi manusia menurut Oxford English Dictionary. Istilah seluler pada ponsel hanya untuk menggambarkan jaringan telepon.
Jaringan seluler memungkinkan penggunaan spektrum radio yang langka secara lebih efisien. Operator dapat menggunakan rangkaian frekuensi yang sama berulang-ulang tanpa menimbulkan semua jenis gangguan.
Sebelumnya Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komisaris Jenderal Dharma Pongrekun menyebut ponsel bisa menghancurkan sel tubuh manusia. Dia mengatakan orang yang memegang ponsel bisa mudah sakit hingga pusing.
Pernyataan Dharma disampaikan saat berbincang dengan Pendeta Gilbert Lumoindong. Perbincangan yang kemudian dihujat netizen itu diunggah di akun Youtube Gilbert pada 25 Agustus 2020.
"Kenapa handphone disebut cellular phone? Karena dia menghancurkan sel. Begitu Bapak touch, sel kita lemah. Makanya kita gampang sakit, panas, cepat puyeng. Tangan kayak kesemutan, kenapa? Darah jadi kental. Dia berpengaruh langsung pada tubuh," ujar Dharma.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.