Mengenal Cara Kerja Mining Bitcoin dan Perangkatnya
02 Juni 2021, 09:00:00 Dilihat: 49150x
Jakarta -- Dalam mata uang kripto sering sekali publik mendengar istilah penambang (miner) dan aktivitas menambang (mining). Penambang adalah pencari dan pengumpul mata uang digital kripto.
Sementara aktivitas menambang atau Bitcoin mining adalah proses pencarian mata uang digital. Pencarian ini menggunakan perangkat komputer untuk memecahkan masalah matematika kompleks.
Proses penambangan dilakukan oleh banyak orang dari seluruh dunia menggunakan komputer supercanggih yang terhubung dengan internet. Oleh karenanya, proses ini sering diibaratkan seperti menambang emas.
Dalam proses menambang Anda berpacu dengan penambang lain. Karenanya cara kerja mining juga menyangkut dan membutuhkan spesifikasi komputer khusus yang harus dipersiapkan.
Cara Kerja Mining Bitcoin
Lain halnya dengan perusahaan perbankan yang mencatat semua transaksi keuangan, pada bitcoin tidak ada pihak atau perantara yang mencatat dan memverifikasi segala transaksi. Di sinilah peran blockchain atau rantai blok.
Pada saat yang bersamaan akan ada banyak transaksi bitcoin. Transaksi tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam grup yakni blockchain untuk diverifikasi oleh para penambang bitcoin.
Setelah diverifikasi, selanjutnya akan dikelompokkan lagi ke blockchain yang sudah terverifikasi.
Untuk dapat melakukan aktivitas pertambangan atau miner, komputer dengan spek khusus adalah barang mutlak yang harus dimiliki.
Seiring berkembangnya bitcoin penambangan tidak dapat lagi bisa menggunakan komputer rumahan. Anda membutuhkan komputer khusus dan internet kuat dan stabil untuk dapat melakukannya.
Perangkat Mining yang Dibutuhkan
Pada masa awal-awal bitcoin masih memungkinkan menambang menggunakan CPU (Central Processing Unit) atau unit komputer rumahan.
Menggunakan CPU untuk menambang saat ini bisa dibilang mustahil. Seperti penjelasan di atas, aktivitas menambang dilakukan oleh banyak orang di dunia.
Karenanya butuh tindakan cepat untuk mengatasi permasalahan matematika kompleks. Dengan demikian diperlukan komputer yang semakin canggih dan semakin cepat bekerja.
Dalam banyak ulasan terkait bitcoin, para penambang saat ini banyak menggunakan hardware ASIC (Application Spesific Integrated Circuit).
ASIC merupakan hardware khusus yang dibuat untuk penambangan bitcoin, merujuk Investopedia. Dengan hardware ini penghitungan matematika kompleks dapat dilakukan secara cepat dan hasil yang diperoleh juga dalam jumlah banyak.
Soal harga jangan ditanya, ada beberapa seri ASIC yang tersedia di pasaran dengan kemampuan dan daya listrik yang berbeda. Harga ASIC paling mahal bisa mencapai US$10 ribu atau sekitar Rp143 juta (kurs Rp14.351) dengan daya listrik yang cukup besar.
Selain hardware, software bitcoin yang berkinerja super juga harus dimiliki dan digunakan. Software atau perangkat lunak penambangan diperlukan untuk menjaga keamanan mata uang kripto yang terdesentralisasi.
Software bitcoin tersedia untuk pemula dan mereka yang telah mahir atau pemain lama dalam mata uang kripto. Dengan software selain membantu Anda menjaga keamanan, juga membantu Anda dalam menyiapkan dompet tempat menyimpan bitcoin.
Melansir TheBalance, software yang banyak dipakai oleh para penambang mata uang kripto antara lain:
• CGMiner
• BFGMiner
• EasyMiner
• AwesomeMiner
Software tersebut dapat digunakan dan mendukung untuk perangkat Windows, Mac OS, dan Linux.
Biaya Menambang Bitcoin
Untuk menentukan biaya dan keuntungan penambangan Anda harus mempertimbangkan harga hardware dan software, serta listrik yang mumpuni.
Ketiga hal itu tidak memiliki angka dasar ataupun angka standar. Harganya bisa berubah seiring nilai bitcoin. Dari ketiga hal itu saja Anda sudah harus menguras rekening yang cukup banyak.
Belum lagi isu pemerintah akan mengenakan pajak bagi pelaku bitcoin. Dengan demikian, Anda harus memikirkan matang-matang sebelum mencoba cara kerja mining bitcoin.
Sumber : cnnindonesia.com