5 Tren Kunci Teknologi Penyelamat Perusahaan Kala Pandemi
10 April 2021, 09:00:00 Dilihat: 284x
Jakarta -- Teknologi merupakan tali pengaman selama pandemi Covid-19 global. Dengan adanya teknologi, perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru dalam bekerja dan berbisnis, menciptakan interaksi dan pengalaman baru, serta meningkatkan kesehatan dan keamanan.
Menurut laporan tahunan ke-21 dari Accenture mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka mempersingkat transformasi digital selama satu dekade menjadi satu atau dua tahun.
"Covid-19 mendorong perusahaan termasuk di Indonesia menggunakan teknologi dengan cara-cara yang luar biasa, dengan kecepatan yang tadinya mereka anggap tidak mungkin, agar bisnis dan komunitasnya tetap berjalan," ungkap Kher Tean Chen - Country Managing Director, Accenture in Indonesia saat diskusi virtual, Rabu (7/4).
Managing Director of Technology, Accenture Indonesia, Retno Kusumawati mengatakan perusahaan perlu memikirkan kembali bagaimana aplikasi dikembangkan dan diterapkan, serta bersaing pada arsitektur teknologi agar lebih gesit dan fleksibel.
Accenture melakukan survei ke lebih dari 6.200 pemimpin bisnis dan teknologi untuk laporan Technology Vision. 92 persen mengungkapkan bahwa perusahaan mereka berinovasi dalam teknologi karena dorongan dan keharusan untuk bertindak imbas Covid-19.
Dari hasil survei, disimpulkan ada lima tren teknologi yang harus dijawab oleh perusahaan selama tiga tahun ke depan dalam mempercepat dan menguasai perubahan di semua bagian bisnisnya usai pandemi Covid-19:
Menyusun Secara Strategis Sistem IT
Perusahaan bersaing dalam mendesain sistem IT mereka. Namun, membangun dan menggunakan susunan (stack) teknologi yang paling kompetitif, berarti berpikir berbeda tentang teknologi, sehingga strategi bisnis dan teknologi menjadi tidak bisa dibedakan.
Sebanyak 89 persen eksekutif percaya bahwa kemampuan perusahaan untuk membangkitkan nilai bisnis akan meningkat berdasarkan keterbatasan dan kesempatan dari arsitektur teknologinya.
Kekuatan Digital Twins yang Cerdas
Pemimpin sedang membangun digital twins yang cerdas untuk menciptakan model nyata pabrik, rantai pasokan, siklus produk, dan lainnya. Menyatukan data dan kecerdasan yang mewakili dunia fisik di ruang digital akan membuka kesempatan baru untuk beroperasi, berkolaborasi, dan berinovasi.
Sebanyak 65 persen eksekutif yang mengikuti survei memperkirakan bahwa investasi digital perusahaan mereka pada kecerdasan digital twins akan meningkat selama tiga tahun ke depan.
Juru Teknologi: Demokratisasi Teknologi
Kapabilitas yang luar biasa sekarang tersedia untuk siapa saja di seluruh fungsi bisnis, membuat lapisan fondasi teknologi menjadi bagian dari strategi inovasi perusahaan.
Sekarang, setiap karyawan dapat menjadi inovator, mengoptimalkan kerja mereka, memperbaiki masalah, dan menjaga bisnis tetap dekat dengan kebutuhan baru yang terus berubah. 88 persen eksekutif percaya bahwa demokratisasi teknologi menjadi sangat penting agar dapat memicu inovasi di seluruh perusahaan mereka.
Bawa Suasana Kerja di Lokasi Manapun
Satu pergeseran tenaga kerja terbesar dalam satu masa membuat bisnis harus memperluas batasan tentang perusahaan. Ketika orang dapat "membawa suasana kerja sendiri", mereka mempunyai kebebasan untuk bekerja dengan lancar dari mana saja, baik itu di rumah, di kantor, di bandara, kantor mitra, atau tempat lainnya.
Dengan model seperti ini, pemimpin dapat memikirkan kembali tujuan bekerja di setiap lokasi dan mendorong kesempatan untuk mereka-reka kembali bisnis di dunia baru ini.
81 persen eksekutif setuju bahwa perusahaan terdepan di industrinya akan mulai bergeser dari pendekatan tenaga kerja “Bawa Perangkatmu Sendiri†menjadi “Bawa Suasana Kerjamu Sendiriâ€.
Sistem Multipihak untuk Menembus Situasi Kacau Seperti Pandemi
Permintaan untuk melacak kontak, membayar tanpa menggesek kartu, dan cara-cara baru membangun kepercayaan menjadi fokus penting dari apa yang belum berhasil dilakukan oleh ekosistem perusahaan yang saat ini ada. Sistem multipihak dapat membantu bisnis memiliki ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik.
Membuka cara-cara baru untuk mendekati pasar dan menetapkan standar baru yang mengedepankan ekosistem untuk industrinya.
90 persen eksekutif yang berpartisipasi dalam survei menyatakan bahwa sistem multipihak akan membuat ekosistem mereka mampu membangun fondasi yang lebih tahan banting dan mudah beradaptasi untuk menciptakan nilai baru bersama dengan mitra perusahaan.
Memprioritaskan inovasi teknologi menjadi sesuatu yang sangat penting saat ini sebagai respons terhadap dunia yang bergerak cepat. Misalnya pada salah satu industri restoran: 60 persen restoran yang masuk dalam daftar “tutup sementara†di Yelp pada bulan Juli telah gulung tikar di bulan September.
Menembus situasi yang kacau seperti pandemi, Starbucks muncul sebagai pemimpin dengan menggunakan teknologi untuk memperluas pelanggan dan jalur eceran.
Di bulan Agustus 2020, tiga juta pengguna baru mengunduh aplikasinya, dengan pemesanan via telepon seluler dan layanan pengambilan produk tanpa turun dari mobil (drive-thru) menyumbang penjualan sebesar 90 persen.
Dengan meningkatnya permintaan, perusahaan mengerahkan sistem manajemen tiket terintegrasi untuk menggabungkan pesanan dari aplikasi.
Uber Eats dan pelanggan drive-thru menjadi satu alur kerja bagi barista. Starbucks juga memperkenalkan sebuah mesin espresso baru dengan sensor yang dapat melacak seberapa banyak kopi yang telah dituang dan memprediksi kapan perawatan diperlukan.
Itu adalah ilustrasi yang sangat luar biasa tentang bagaimana teknologi bisa menjadi inti penggerak dari ketangkasan, ketahanan, dan keberhasilan respons perusahaan terhadap perubahan.
Sumber : cnnindonesia.com