Lima Tips Agar Tak Jadi Korban Disinformasi
06 April 2021, 09:00:22 Dilihat: 268x

Jakarta -- Disinformasi telah menjadi momok di era digital saat ini. Karena itu menelusuri faktanya sangat diperlukan untuk mencegah salah informasi.
Google mencatat sepanjang 2020 merupakan tahun yang sibuk bagi para pengecek fakta. Lebih dari 50.000 cek fakta baru muncul di Google Search selama setahun terakhir, dan seluruh cek fakta itu mendapatkan lebih dari 2,4 miliar tayangan di search dalam jangka waktu tersebut.
Dalam laporan terbaru yang didukung oleh Google News Initiative, peneliti menemukan bahwa koreksi dalam bentuk cek fakta dapat mengurangi efek disinformasi.
Berikut tips agar dapat mengenali informasi yang salah di internet dengan lebih baik versi Google:
1. Cari tahu sumbernya lebih lanjut
Google menyarankan Anda mengecek sumber dari artikel atau cerita mengejutkan dari situs web yang sama sekali belum pernah didengar. Khusus di Amerika Serikat, Anda dapat mengetuk ikon menu yang ada di samping sumber untuk mempelajari hasilnya lebih.
2. Cek apakah gambar digunakan dalam konteks yang benar
Google berkata gambar bisa diambil di luar konteks atau diedit untuk menyesatkan orang yang melihatnya. Oleh karena itu, Anda disarankan menelusuri menggunakan gambar dengan mengklik kanan pada gambar atau foto, lalu klik “Telusuri gambar ini di Google”.
Anda juga bisa melakukannya di ponsel dengan menyentuh lama gambar tersebut. Tindakan ini akan menelusuri gambar dan memeriksa apakah gambar tersebut pernah muncul di internet dan dalam konteks apa, sehingga bisa tahu jika makna gambar telah diubah dari aslinya.
3. Pantau berita di media terpercaya
Google menyatakan jangan terpaku pada satu sumber saja. Lihat bagaimana dan apakah situs berita lainnya juga mewartakan peristiwa yang sama sehingga Anda bisa tahu gambaran besarnya.
Beralih ke mode berita atau telusuri suatu topik di news.google.com. Pastikan untuk mengklik “Liputan Lengkap” jika opsi itu tersedia.
4. Tanyakan kepada pengecek fakta
Google berkata pengecek fakta mungkin sudah pernah membahas cerita aneh yang Anda dapatkan dari orang lain atau grup chat, sehingga Anda bisa tahu kebenarannya.
Fact Check Explorer misalnya, telah mengumpulkan lebih dari 100.000 verifikasi informasi dari penerbit berita kredibel di seluruh dunia atau cekfakta.com yang merupakan kolaborasi 24 redaksi berita Indonesia yang dibentuk pada 2018.
5. Gunakan Google Maps, Earth, atau Street View untuk memverifikasi lokasinya
Google menyebut cerita bohong tentang peristiwa yang terjadi di tempat yang jauh dapat cepat menyebar karena kurangnya pemahaman tentang lokasinya. Jika ingin tahu apakah sebuah foto benar-benar diambil dari lokasi yang diklaim, coba periksa di Google Earth atau melihat Street View lokasinya di Google Maps.
Lebih dari itu, Google mengklaim berkomitmen untuk membantu orang-orang mengenali disinformasi di internet dan mendukung ekosistem cek fakta. Baru-baru misalnya, Google mengaku telah memberikan US$3 juta untuk membantu upaya cek fakta oleh para jurnalis terkait disinformasi seputar proses imunisasi Covid-19.
Google juga meluncurkan GNI University Verification Challenge di seluruh Asia untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan di kalangan mahasiswa jurnalistik.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.