Mengenal Cookies, si Penguntit Kegiatan di Browser Internet
16 Maret 2021, 09:00:00 Dilihat: 310x

Jakarta -- Selama beberapa dekade “Cookies” telah melacak pengguna Internet di seluruh web. Itu merupakan sebuah cuplikan kode untuk mengidentifikasi pengguna browser yang dapat mengidentifikasi kategori iklan.
Hal ini kerap dilakukan untuk memberikan referensi kepada pengguna, salah satunya saat sedang berbelanja online.
Cookies belakangan semakin tersingkir karena publik menjadi lebih protektif terhadap hak privasi di era digital. Beberapa browser utama seperti Firefox dan Safari sudah memblokir Cookies pihak ketiga secara default.
Pemblokiran itu berguna untuk mengurangi data yang diolah untuk para pengisi iklan.
Google mengatakan pihaknya juga berencana untuk melakukan hal yang sama di platform browsernya, Google Chrome. Namun minggu lalu Google melangkah lebih jauh dan mengumumkan akan segera menghentikan pelacakan web penggunanya dan mencopot Cookies dari platformnya.
Dalam sebuah postingan blog yang menjelaskan perubahan itu, Google mengatakan Cookies akhirnya diblokir secara default di Chrome. Perusahaan tidak akan mengolah atau mendukung teknologi browser untuk diolah data individu penggunanya.
Kabar tersebut menggambarkan niat Google untuk mengubur Cookies pihak ketiga. Sesuatu yang telah diantisipasi olehnya dan banyak pihak di industri digital selama bertahun-tahun.
Masa depan periklanan web berbasis pelacakan menurut Google, akan lebih abstrak, tidak terlalu mengandalkan riwayat browser pengguna, bahkan lebih banyak mensasar pada kelompok pengguna internet yang mungkin melihat pada waktu tertentu.
Mengingat peran Google yang sangat besar dalam dunia periklanan dan kendali web terpopuler di dunia, perusahaan itu memiliki potensi untuk menentukan cara kerja teknologi iklan di generasi berikutnya.
Untuk memahami apa yang ditawarkan Google dalam melancarkan strategi iklan, ada baiknya untuk memikirkan untuk memikirkan Facebook.
Facebook juga menghasilkan uang dengan menyajikan iklan. Hal itu tidak secara langsung menjual informasi pengguna kepada pengiklan. Sebagai gantinya, tetapi pihaknya menawarkan kesempatan untuk menargetkan iklan pada kategori pengguna tertentu, berdasarkan data yang dituju.
Mengurut dan menarik lurus identitas orang berdasarkan status hubungan pengguna, halaman yang disukai hingga konten yang sering diklik penggunanya.
Sistem yang dikembangkan oleh Google didasari pada prinsip yang sama. Sebuah brand atau merek akan dapat beriklan pada kelompok pengguna internet yang memiliki kesamaan sifat yang ditentukan oleh algoritma.
Pendekatan yang dilakukan oleh Google secara teoritis akan memberi pengguna lebih banyak otoritas daripada model iklan yang dimiliki Facebook.
Google dukung privasi pengguna
Google mengatakan visinya di masa depan membantu meningkatkan privasi pengguna sambi tetap menawarkan pengiklan celah yang sama untuk menargetkan pada publik.
"Pengiklan tidak perlu melacak konsumen secara individu di seluruh web untuk mendapatkan manfaat kinerja dari iklan digital," kata perusahaan itu dalam blognya.
Pihaknya mengatakan kemajuan dalam agregasi, anonimisasi, pemrosesan di perangkat, dan teknologi privasi lainnya menawarkan jalur yang jelas untuk mengganti pelacakan individu.
Beberapa pakar privasi setuju atas langkah yang diambil Google untuk mengedepankan perbaikan privasi pengguna.
"Bagi saya, ini adalah langkah yang baik dan sinyal yang baik, tetapi saya ingin melihat solusi terakhir," kata Ashkan Soltani Peneliti Privasi dan Keamanan Independen, seperti dikutip CNN.
Salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan, kata Soltani, adalah bagaimana kontrol pengguna dapat dirancang. Apakah mereka menawarkan mekanisme satu klik bagi pengguna untuk menyisih berbagi data dan lain sebagainya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.