5G Bikin Jualan HP dan Chip Melesat, Setelah Lesu di 2020
11 Februari 2021, 09:00:00 Dilihat: 269x
Jakarta -- Teknologi 5G dilaporkan berpotensi meningkatkan angka penjualan smartphone dan chip tahun ini, yang sempat lesu pada 2020.
Perusahaan analis Gartner memperkirakan bahwa penjualan smartphone global akan mencapai 1,5 miliar unit pada tahun 2021, naik 11,4 persen dibandingkan tahun 2020. Mereka menyebut salah satu pendorong utama pertumbuhan penjualan itu adalah 5G.
Sementar Qualcomm juga melaporkan mereka melihat pertumbuhan penjualan chipset 5G hingga 79 persen pada Q1 (kuartal 1) 2021. Peningkatan ini akibat makin maraknya perangkat yang dilengkapi chipset modem 5G.
Akibatnya, pendapatan pemanufaktur chipset asal Amerika Serikat itu juga naik 63 persen. Khusus untuk pendapatan dari chip, perusahaan itu mencatatkan kenaikan pendapatan hingga dua kali lipat.
"Peningkatan pendapatan hingga lebih dari dua kali lipat dari tahun ke tahun (YoY) dampak dari permintaan 5G untuk ponsel dan pertumbuhan di front-end RF, otomotif, dan adjacencies IoT kami, yang mendorong rekor pendapatan dalam bisnis chip kami," jelas CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf,seperti dilansir Android Central.
Pada 2021, penjualan smartphone 5G akan mencapai 539 juta unit atau 35 persen dari total penjualan tahun ini.
Melansir Neowin, tingginya angka penjualan smartphone 5G tahun ini akibat penundaan pembelian ponsel 5G tahun lalu akibat pandemi Covid-19. Banyak orang mengalami masalah keuangan keuangan sehingga menunda membeli smartphone 5G pada tahun lalu. Gartner menyebut terjadi penurunan penjualan smartphone hingga 10,5 persen pada 2020.
Gartner memprediksi kawasan yang akan mengalami peningkatan penjualan ponsel terbesar adalah Asia Pasifik, Eropa Barat, dan Amerika Latin.
"Kombinasi dari penggantian smartphone yang tertunda dan ketersediaan smartphone 5G kelas bawah siap untuk meningkatkan penjualan smartphone pada tahun 2021," ujar direktur riset Gartner, Anshul Gupta.
Gupta membeberkan pasar yang menarik untuk perangkat 5G adalah China. Diperkirakan 59,5 persen dari semua smartphone di negara tersebut akan dilengkapi dengan 5G pada akhir tahun 2021.
Pada 2019, ada 16,7 juta penjualan smartphone 5G. Pada 2020 naik menjadi 213,3 juta.
Dalam laman resmi, Gartner ketersediaan jaringan 5G yang terus meningkat ditambah dengan variasi smartphone 5G yang lebih tinggi mulai dari harga US$200 atau sekitar Rp2,8 jutaan akan mengarahkan permintaan di pasar yang sudah matang dan China.
Sedangkan permintaan di negara berkembang akan didorong oleh pembeli yang mencari smartphone dengan spesifikasi lebih baik dan konektivitas 5G sebagai fitur opsional.
"5G sekarang menjadi fitur standar di smartphone premium, terutama di AS, China, Jepang, dan Korea Selatan," kata Gupta.
Sumber : cnnindonesia.com