Tiru Apple, Google Dikabarkan Ikut Bikin Fitur Anti Lacak
10 Februari 2021, 09:00:00 Dilihat: 263x

Jakarta -- Google ikuti jejak Apple untuk membuat fitur anti-pelacakan di Android. Fitur ini bakal membatasi pengumpulan data pengguna dan pelacakan antar aplikasi di Android.
Namun, pendekatan Google ini diperkirakan tak akan seketat Apple. Hal ini dikemukakan oleh sumber yang mengetahui rencana itu, namun tak ingin diungkap identitasnya.
Lewat rencana ini, Google berusaha menyeimbangkan permintaan dari pengguna yang makin sadar dengan provasi. Di sisi lain, perusahaan itu juga mesti memperhatikan juga kebutuhan finansial dari pengembang dan pengiklan.
Sehingga, Google akan mencari masukan dari para pihak terkait untuk menemukan cara terbaik mengembangkan standar privasi baru di dunia peramban internet yang disebut Privacy Sandbox.
Saat ini, Google meraup pendapatan hingga Rp1,4 kuadriliun (US$100 miliar) pertahun dari penjualan iklan. Sehingga, Google memiliki kepentingan untuk membantu pengiklan untuk terus meningkatkan pendapatan iklan mereka agar dengan memberikan alat ukur agar iklan kian efektif di Android.
"Kami selalu mencari cara untuk bekerja dengan pengembang untuk meningkatkan standar privasi sambil mengaktifkan ekosistem aplikasi yang didukung iklan dan sehat," kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip NDTV.
Sebelumnya, Apple lewat pembaruan iOS 4.5 dan iPadOS 14.5, Apple berikan fitur baru yang disebut App Tracking Transparency.
Fitur ini membuat konsumen bisa memilih apakah aplikasi bisa mengumpulkan data mereka di berbagai aplikasi dan situs. Langkah ini telah mengguncang industri periklanan digital.
Jika pengguna mengatakan mereka memilih untuk tidak dilacak, maka tidak ada yang dapat dilakukan pengembang untuk menyiasatinya karena Apple akan menonaktifkan kemampuan pengembang untuk mengumpulkan apa yang disebut kode Pengenal untuk Pengiklan, atau IDFA.
Kode tersebut memungkinkan pengiklan melacak kegiatan pengguna ketika berpindah dari satu aplikasi atau situs web ke yang lain. Pelacakan ini dilakukan agar mereka bisa melakukan penargetan iklan dan membantu pengiklan mengukur keefektifan iklan.
Misal, apakah pengguna yang melihat suatu produk di satu aplikasi akhirnya memlakukan pembelian di situs web seluler pedagang, seperti dilaporkan The Verge.
Apple pun akan melakukan pengawasan dan audit kepada pera pengembang untuk memastikan aturan itu dipatuhi. Pelanggaran aturan ini berpotensi membuat aplikasi ditangguhkan atau dihapus dari App Store.
Facebook, Google, dan perusahaan lain mengkritik kalau fitur ini bakal membatasi kemampuan mereka membuat iklan yang personal dan meningkatkan pendapatan mereka.
Sementara solusi Google diperkirakan cenderung tak seketat Apple. Eksplorasi Google untuk fitur keamanan privasi seperti Apple masih dalam tahap awal. Google pun belum memutuskan kapan, atau apakah mereka akan melanjutkan perubahan ini atau tidak.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.