Dikki Tak Malu Nyambi Grab
30 Maret 2020, 09:00:23 Dilihat: 228x

JakartaDari jutaan siswa SMA di Indonesia, mungkin cuma segelintir yang bertekad lanjut kuliah tanpa biaya dari orang tua. Dikki Wahyu Afandi adalah salah satu orang yang memiliki niat kukuh tersebut.
Empat tahun lalu Dikki berjanji kepada ibunya untuk bisa kuliah dan menanggung seluruh biayanya sendiri. Tepat di akhir 2019, Ibu Dikki menyaksikan buah pembuktian anaknya. Ya, Dikki akhirnya wisuda dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati dengan nilai memuaskan.
Terdapat jalan terjal dan berliku yang dilalui Dikki sebelum akhirnya berhasil mewujudkan mimpi sekolah tinggi. Untuk menutup biaya kuliahnya, ia bekerja sambilan sebagai mitra pengemudi GrabBike dan berjualan gorengan. Tak peduli apa pun rintangannya, ia berprinsip menjalani pekerjaan dengan ikhlas dan kerja keras.
Mulanya ia memutuskan bergabung Grab karena ketidaksengajaan. Di tengah impitan ekonomi pada 2018, kebetulan kakak teman baiknya memperkenalkan Dikki kepada Grab.
"Masuk Grab tidak sengaja. Dulu di kampus saya jualan gorengan. Kemudian bertemu dengan teman yang jadi driver Grab. Dia cerita ojek online Grab itu seperti apa. Penghasilannya lumayan. Bagus buat isi waktu luang," ujar pemuda asal Cicalengka itu, dikutip dari situs Grab Indonesia, Selasa (24/3).
Kuliah sembari bekerja sebagai mitra pengemudi GrabBike, diakui Dikki menyita tenaga dan pikiran ekstra. Namun, Dikki selalu fokus pada tujuan utamanya. Ia membagi waktu agar bekerja dan kuliah bukan menjadi pertentangan, tetapi sebagai jalan menuju kesuksesan.
"Fokusnya memang terbagi, tapi saya tetap masuk kuliah, mengerjakan tugas, presentasi juga," ungkap anak pertama dari dua bersaudara itu.
Selain itu, menjadi mitra pengemudi GrabBike membawa Dikki ke berbagai sisi kehidupan dan pengalaman. Berangkat subuh dan pulang larut malam tak jarang ia lakukan. Bahkan tak jarang ia mendapat orderan dari sesama mahasiswa dan dosennya.
"Saya nggak gengsi. Dari kecil juga diajari mun gengsi na gede, rezekina moal gede. (Jika banyak gengsi, rezekinya tak akan banyak). Saya juga terinspirasi dari Bon Jovi yang sebelum jadi musisi besar, dia harus jadi office boy. Freddy Mercury juga harus jadi tukang angkat koper dulu sebelum jadi vokalis Queen, dan banyak contoh-contoh yang lain," ujarnya.
Tak hanya memenuhi biaya kuliah, hasil kerja kerasnya pun bisa digunakan untuk banyak hal, terutama untuk meringankan beban orang tua dan menyiapkan masa depannya.
"Hasilnya lumayan. Saya bisa nyicil motor, bisa bayar kuliah sendiri, kemudian sudah bisa beli jajan dan ongkos adik sekolah, buat biaya orang tua juga, udah bisa juga renovasi rumah, terus ditabung buat nikah," pungkas pemuda berusia 22 tahun itu.
Di usianya yang masih muda, Dikki mendapatkan banyak hal berarti. Ke depannya, Dikki pun bertekad untuk tetap melayani masyarakat sebagai mitra pengemudi GrabBike sembari mencari kesempatan melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.
"Saya sangat berterima kasih kepada Grab, utamanya untuk pengalaman hidup."
sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.