Netizen Cibir Situs Kemenkes Lemot soal Virus Corona
13 Maret 2020, 09:00:01 Dilihat: 251x
JakartaKementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyediakan situs khusus untuk memberikan informasi terkait wabah virus corona novel (COVID-19). Namun, sejumlah netizen malah mengejek tampilan situs.
Selain itu, ada juga netizen yang mengeluhkan situs Kemenkes yaitu infeksiemerging.kemkes.go.id terkadang tidak bisa diakses.
Seperti yang dicuitkan akun @adhi_md. Dia mengatakan tampilan situs web yang dibuat pemerintah provinsi DKI Jakarta lebih sederhana dibanding situs milik Kemenkes.
"Lucu sih ini, alasan beda data padahal dinas kesehatan provinsi pasti laporkan temuannya ke Kemenkes. Apa karena web Jakarta dapat applaus dari bule? Web punya Jakarta tampilan lebih simple dan to the point, jauh beda dengan tampilan infeksiemerging yang bikin puyeng ngeliatnya, selera sih," kata dia.
Akun @IweajaAhmad mengatakan meski sama-sama memiliki situs web soal corona, tetapi menurut dia situs Kemenkes tidak bisa dibuka. Lalu dia pun sambil mencantumkan situs milik pemprov DKI yaitu corona.jakarta.go.id.
"Ini situs resmi pemprov DKI terkait COVID-19. Ada update jumlah pasien dan peta penyebaran di 5 wilayah. Ada tanya jawab seputar corona virus juga. Kemenkes juga punya situs yang sama. Tapi gak bisa dibuka @KemenkesRI #coronavirus,"
Akun @farhanzubedii mengakui kalau situs corona yang dibuat pemprov DKI lebih up-to-date dibanding Kemenkes dan mudah dipahami. Kendati begitu, dia menyarankan mesti ada koordinasi antara kedua lembaga negara itu.
"Sejujurnya situs update corona dari Pemprov DKI itu kalau dilihat lebih bagus dibandingkan yang dibuat Kemenkes, karena menyajikan data secara live dan mudah dimengerti," cuitnya.
Tapi memang seharusnya ada koordinasi biar tidak membingungkan. Digabung, teknologi situs DKI dengan data Kemenkes."
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut protokol pemerintah pusat terkait narasi perkembangan virus corona di Indonesia ialah dari Kementerian Kesehatan.
Namun, Kemenkominfo membolehkan jika pemerintah daerah ingin membuat situs serupa.
"Kemenkes. Dalam rangka komunikasi publik, pemerintah daerah mengikuti protokol pemerintah pusat supaya satu saja narasi pemerintah," kata Menkominfo Johnny G. Plate di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (9/3).
"Kalau pemerintah daerah punya (situs soal virus corona), memang dimungkinkan tetapi sejalan dengan narasi pemerintah pusat. Pemerintah pusat sudah menunjuk juru bicara pak Achmad Yurianto," sambungnya.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah khusus penanggulangan virus corona Achmad Yurianto menyatakan, ada 736 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat terkait corona.
Dari jumlah tersebut, 27 di antaranya merupakan pasien yang dinyatakan positif mengidap corona meski dua telah sembuh dan satu meninggal dunia.
"Kami menemukan beberapa PDP baru dari hasil tracing dan kami sudah kirim spesimennya ke laboratorium. Kami harap siang ini sudah ada hasilnya. Totalnya sampai tadi pagi 736, tentu tidak semua positif tapi itu yang sudah kami periksa," ujar Achmad di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3) kemarin.
CNNIndonesia.com pun telah menghubungi pihak Kementerian Kesehatan terkait keluhan netizen terhadap situs informasi virus corona tersebut, tetapi belum ada jawaban.
sumber : cnnindonesia.com