Ponsel Gaming Menjamur, Antara Gimmick atau Realita
26 Februari 2020, 09:00:11 Dilihat: 221x

Jakarta, Menjamurnya tren mobile gaming membuat vendor ponsel berlomba-lomba menghadirkan ponsel gaming. Entah ponsel-ponsel itu menggunakan chipset khusus gaming atau sekadar mode gaming.
Timbul pertanyaan apakah fitur dan spesifikasi khusus gaming tersebut hanya merupakan pancingan semata untuk menarik minat para gamers. Atau ponsel-ponsel ini memang memiliki kekhasan tersendiri dengan mengusung embel-embel gaming tersebut.
Pengamat gadget, Lucky Sebastian mengatakan ada kemungkinan vendor ponsel menghadirkan fitur gaming semua karena melihat tren mobile gaming.
"Mungkin saja ada brand yang melihat tren ini, kemudian membuat pseudo-nya. Fitur sekadar ada, tapi di belakangnya tidak melakukan apa-apa," ujar Lucky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (20/2).
Di sisi lain, Lucky mengatakan kebanyakan fitur gaming di ponsel saat ini adalah nyata dan benar-benar mampu mendongkrak performa ponsel.
"Kinerja prosesor atau SoC lebih cepat dipindahkan ke cluster paling tinggi yangg paling cepat. Cluster pertama untuk CPU SoC yang lebih kencang, tapi lebih memakan daya," kata Lucky.
Dihubungi terpisah, Head of Business Development Moonton Indonesia, Martinus Manurung mengatakan chipset gaming mendorong performa gaming agar bisa memberikan pengalaman gaming yang mulus. Moonton adalah pengembang game eSports Mobile Legends.
"Secara umum chipset berpengaruh ke gaming quality, terutama mengenai grafis. Chipset khusus gaming menghasilkan frame per second yang lebih tinggi sehingga lebih mulus gameplay dan visualnya," kata Martinus.
Lebih lanjut, Lucky mengatakan fitur gaming memiliki dua fungsi.Fungsi pertama adalah fitur gaming membuat ponsel tidak akan mendapatkan telepon hingga notifikasi saat bermain gim sehingga lebih fokus bermain. Hal ini memang tidak berguna dari sisi performa.
Fungsi kedua adalah fitur gaming mengalokasi chipset agar lebih fokus untuk mengerjakan beban ketika bermain gim. Sehingga aplikasi-aplikasi berjalan akan ditutup oleh mode gaming agar prosesor bisa lebih fokus mengerjakan beban gaming.
Fitur mode gim juga membuat ponsel melakukan overclocking. Ini adalah istilah yang digunakan untuk aksi untuk menggeber performa ponsel. Dengan overclock chipset ponsel dipaksa bekerja melebihi batas yang disarankan oleh pabrikan.
"Kemudian bisa juga clock GPU dipacu untuk lebih optimum atau dalam clock yang maksimal. Fungsi pertama dan kedua bisa digabung dalam satu fitur gaming," kata Lucky.
Lucky juga mengatakan chipset untuk gaming juga bukan sekadar gimmick. Chipset khusus gaming memiliki clocking yang lebih tinggi. Bahkan pembuat chipset juga menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendongkrak performa ponsel.
"Seperti Qualcomm Elite Gaming, memanfaatkan AI, dan membuat game berat bisa lebih cepat memanfaatkan cluster CPU tercepat dan clock GPU lebih tinggi," ujar Lucky.
Contoh lain adalah Samsung Game Booster yang menganalisa tipe gim lewat AI. Mode gaming mengatur komposisi CPU, GPU dan RAM yang dianggap paling optimal untuk tipe game tersebut.
"Untuk game berbasis online, AI juga bisa dimanfaatkan untuk koneksi yg lebih bagus, atau perpindahan dari Wifi ke LTE untuk meminimalisir [koneksi] drop," kata Lucky.
sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.