Data Sensus Penduduk Online 2020 BPS Bisa Bocor
23 Februari 2020, 09:00:29 Dilihat: 363x

Jakarta, Pakar keamanan siber dari CISSReC Doktor Pratama Persadha menyatakan Badan Pusat Statistik (BPS) wajib menjaga keamanan data Sensus Penduduk 2020, mengingat ada potensi terjadi kebocoran data seperti di Ekuador, Amerika Selatan, yang tercatat 20 juta data terekspos.
"Bocornya data seluruh penduduk satu negara itu diketahui pada bulan September 2019," kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha seperti dilaporkan Antara, Kamis (20/2).
Pratama mengemukakan hal itu ketika merespons pernyataan Kepala BPS Suhariyanto yang mengatakan bahwa seluruh data individu dijamin kerahasiaannya oleh undang-undang.
Bahkan, BPS melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan ahli teknologi informasi untuk pencegahan serangan atau gangguan-gangguan siber sekaligus memastikan keamanan data.
"Namun, hak penduduk dan penggunaan data tidak dijelaskan secara detail sejak awal pengisian data pribadi secara mandiri (online) melalui alamat web sensus.bps.go.id," katanya.
Pada tahun ini, BPS melakukan kembali sensus penduduk, yang biasanya sensus dilakukan oleh sukarelawan door to door (offline), kali ini warga Indonesia juga bisa mengisi data secara mandiri (online).
Hal ini merupakan pertama kalinya sensus daring (online) dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi langsung melalui situs web sensus.bps.go.id. Warga bisa melakukan pengisian Sensus Penduduk 2020 secara online mulai 15 Februari hingga 31 Maret.
Menyinggung kembali soal keamanan data, Pratama menegaskan bahwa kemungkinan kebocoran data tetap ada walaupun undang-undang menjaminnya.
Bahkan, ancaman data yang bocor sangat banyak, meliputi nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, alamat, surat elektronik, nomor rumah, status pernikahan, hingga data terkait dengan pekerjaan dan pendidikan.
"Data sensitif yang bocor nantinya bisa memvalidasi serangan penipuan phishing dan model kejahatan siber lainnya," katanya.
Oleh karena itu, Pratama meminta pemerintah selalu mengamankan data guna memastikan data tidak akan bocor ke publik, seperti kasus pembobolan rekening yang dialami oleh wartawan senior Ilham Bintang beberapa waktu lalu.
"Jika data sudah menjadi digital, penyalahgunaan teknologi sangat mungkin terjadi," ujar Pratama yang pernah menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pengamanan Sinyal Lemsaneg (BSSN).
Untuk cara luar jaringan (offline), menurut dia, seharusnya petugas yang datang memakai ID Card dilengkapi QR Code khusus yang dienkripsi, lalu terhubung pada website BPS.
Dengan demikian, masyarakat, minimal ketua RT, bisa mengunduh (download) aplikasi yang bisa memverifikasi petugasnya apakah benar resmi atau tidak. Hal ini mengingat semua atribut petugas mudah dipalsukan.
Pratama juga mengimbau pemerintah untuk berhati-hati terkait dengan pihak ketiga atau vendor dalam mengakses, memproses, atau menyimpan data. Pihak ketiga perlu diverifikasi sehingga dapat mematuhi kontrol keamanan yang baik.
"Kita berharap kejadian yang terjadi dalam akses server KTP elektronik dahulu tidak terjadi lagi," pungkas Pratama.
sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.