Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan saat ini hanya perangkat iPhone yang baru menerapkan teknologi eSIM.

Meski demikian, jika vendor ponsel lain menyematkan teknologi eSIM, pihaknya terbuka untuk bekerja sama menyediakan eSIM Smartfren. "Sementara hanya iPhone yang menyediakan eSIM di dalam ponselnya. Namun, jika vendor lain akan bawa ponsel dengan teknologi eSIM, kita akan kerja sama dengan mereka," kata Djoko kepada awak media usai acara `Maksimalkan Fungsi iPhone Terbaru-mu Dengan eSIM Smartfren` di Plaza Indonesia, Senin (9/12). Saat ini baru enam ponsel buatan Apple yakni iPhone XR, XS, XS Max, iPhone 11, 11 Pro, dan 11 Pro Max yang telah menerapkan teknologi eSIM. Keenam ponsel itu memiliki dua slot khusus untuk nano SIM fisik dan eSIM. eSIM tidak memerlukan kartu SIM fisik. eSIM adalah cip yang sudah tertanam di iPhone. Informasi dalam cip ini bisa ditulis ulang sehingga kita bisa mengganti nomor eSIM dari satu operator dengan operator lain. Di satu sisi, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengatakan embedded SIM (eSIM) bisa mengubah model bisnis yang ada. Anggota BRTI Setyardi Widodo mengatakan dengan eSIM bisa saja operator dalam negeri menjual layanan di luar negeri. Begitu juga sebaliknya, operator luar negeri bisa menjual layannya di dalam negeri. "Akan tetapi kan bisa jadi operator luar negeri masuk Indonesia, sebaliknya tapi kita belum menentukan hal-hal yang terkait itu karena kita baru mencermati saja," ujar Setyardi saat ditemui media di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, 6 September lalu. Oleh karena itu, Setyardi mengatakan eSIM tak hanya mengubah penggunaan kartu SIM fisik. Akan tetapi eSIM juga mengubah banyak hal dalam industri telekomunikasi.

Sumber: CnnIndonesia