Huawei Bicara Soal Implementasi 5G di Ibu Kota Baru
12 Oktober 2019, 09:00:21 Dilihat: 161x

Direktur ICT Strategy Huawei Indonesia Mohamad Rosidi mengatakan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai infrastruktur atau ICT Infrastructure sangat penting untuk menerapkan konektivitas 5G di ibu kota baru. Infrastruktur berbasis TIK merupakan kebutuhan fundamental yang harus dipenuhi.

"Pada dasarnya, jadikanlah ICT Infrastructure [infrastruktur berbasis TIK] sebagai kebutuhan fundamental sehingga konektivitas 5G dapat diimplentasikan di ibu kota baru," ujarnya kepada awak media di Hotel Hermitage, Jakarta, Jumat (11/10).
Menurut Rosidi, mengimplementasikan jaringan 5G juga harus memiliki rencana terpadu misal menentukan fiber yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di ibu kota baru nantinya, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.
Peran stakeholder atau pemangku kepentingan juga menjadi salah satu faktor untuk menerapkan konektivitas 5G.
"Pada saat implementasi, selain mengembangkan ICT Infrastructure, harus ada rencana terpadu seperti menentukan fiber yang kuat dan peran stakeholder pun penting," pungkas Rosidi. Guna menerapkan 5G di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan penggunaan frekuensi bakal mengacu pada ekosistem 5G di dunia.
Dengan begitu diharapkan para operator di Indonesia bisa berinvestasi dengan lebih murah untuk mengembangkan jaringan 5G.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail menjelaskan investasi yang lebih murah ini disebabkan oleh ketersediaan perangkat yang mendukung frekuensi 5G yang telah distandardisasi oleh ekosistem.
"Pada dasarnya kami akan ekosistem terbaik. Dengan itu biaya investasi para operator untuk kembangkan layanan 5G di Indonesia lebih efisien dan hemat," ujar Ismail usai acara konferensi pers diskusi The 25th Asia-Pacific Wireless Group di Tangerang bulan Juli lalu.
Ismail mengatakan nantinya para penyedia atau vendor perangkat 5G pasti akan mengikuti frekuensi yang telah ditentukan oleh ekosistem. Ia mengatakan banyaknya vendor yang mendukung frekuensi ini akan membuat biaya investasi lebih murah.
Jelang perhelatan WRC, Ismail mengatakan Kominfo menyiapkan berbagai frekuensi mulai dari low-band, mid-band, hingga high-band untuk 5G.
Kominfo menyiapkan frekuensi mulai dari 600 MHz hingga 6 GHz, terutama dalam rentang 3,5 GHz hingga 4,2 GHz untuk keperluan 5G. Frekuensi 3,5 GHz dinilai memang cocok untuk menggelar 5G.
Hanya saja saat ini frekuensi 3,5 GHz telah digunakan untuk keperluan satelit. Untuk itu Kemenkominfo melakukan studi agar 5G dan satelit bisa berfungsi bersama menggunakan frekuensi 3,5 GHz.

Sumber: CnnIndonesia
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.