Hujan Investasi bagi Startup Teknologi
08 Oktober 2019, 09:00:00 Dilihat: 172x

Pada 2018, Rp5,7 kuadriliun (US$407 miliar) telah digelontorkan untuk mendanai startup teknologi. Angka ini dikumpulkan dari 23 ribu kesepakatan pemberian investasi pada startup di seluruh dunia. Dana ini digelontorkan untuk 21 ribu perusahaan startup teknologi di 131 negara. Angka ini naik 23,3 persen dari 2017. Menandakan antusiasme investor menggelontorkan dana ke startup makin tinggi.

Menurut data yang dikumpulkan YoStartup, dari total pendanaan itu, hampir 40 persen disalurkan ke perusahaan di Amerika Serikat (38,57 persen) sebesar USRp2,2 kuadriliun (US$157,03 miliar). Sementara dana yang digelontorkan untuk startup Asia Tenggara hanya sekitar sepersepuluh dari investasi di AS sebesar Rp225,3 triliun (US$15,9 miliar).
Angka berbeda ditunjukkan Cento Venture Capital. Laporan pemodal ventura ini menunjukkan pendanaan yang terjadi di Asia Tenggara pada 2018 sebesar US$11 miliar. Sebanyak 70 persen pendanaan itu masuk ke Indonesia.
Berarti sekitar US$7,7 miliar masuk kantong startup Indonesia. Angka investasi sektor startup teknologi ini menyumbang setidaknya sekitar seperempat dari total investasi di Indonesia. Menurut data BKPM, total investasi di Indonesia pada 2018 mencapai US$29,3 miliar. Investasi yang luar biasa besar ini menurut Strategic Communications Manager, Alpha JWC Ventures Adelia Anjani Putri sengaja digelontorkan agar startup bisa bertumbuh dengan cepat atau diistilahkan dengan hypergrowth.
"Tumbuh secara eksponensial dalam waktu singkat. Untuk melakukan itu, butuh pendanaan yang signifikan. Ini yang membuat bisnis konvensional dan startup berbeda," kata Adelia saat dihubungi, Jumat (4/10).
Perkembangan inilah yang dijadikan fokus oleh para startup, bukan keuntungan jangka pendek. Oleh karena itu dibutuhkan dana yang besar untuk terus-terusan berkembang.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa fokus perkembangan tersebut tertuang dalam ekspansi, penambahan talent, hingga perbaikan sistem atau jaringan startup. "Kami sebagai investor menyediakan pendanaan yang cukup bagi mereka untuk mencapai target tersebut, disertai support (dukungan) lainnya, seperti strategi bisnis, rekrutmen, komunikasi, dan lain-lain," katanya.
Dalam wawancara dengan First Round, mentor dari berbagai startup di AS Khalid Halim menyatakan perusaaan startup teknologi tumbuh secara eksponensial. Pertumbuhan yang tidak linier inilah yang dicari.
"Perusahaan [...] bisa berkembang eksponensial. Khususnya pada perusahaan teknologi [...] suatu hari kamu bisa melayani 100 orang sehari dan sejuta pada tahun berikutnya."
Mencari startup yang tumbuh
Syarat mendapatkan pendanaan dari VC memang berbeda-beda di setiap sektor industri. Akan tetapi, benang merahnya adalah VC mencari startup yang mampu berkembang sebagai pemimpin pasar.
Namun Adelia menjelaskan, perusahaan yang berpotensi hypergrowth inilah yang diincar perusahaan pemodal ventura miliknya untuk diinvestasi.
"Intinya kami melihat seberapa besar peluang startup tersebut untuk berkembang ke depannya, seperti apakah mungkin mereka menjadi market leader," katanya.
VC juga melihat kualitas tim startup untuk menjadi tolak ukur sebelum melakukan pendanaan. Adelia menjelaskan tolak ukur ini akan dijadikan VC sebagai pertimbangan sebelum melakukan kerja sama. Pasalnya VC juga dipastikan harus bertukar pikiran dengan tim startup itu.
"Kami juga melihat kemampuan pendiri dan tim untuk mewujudkan visi mereka. Kami memperhatikan pengalaman para pendiri startup, komitmen dan visi mereka, sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan mereka," katanya.
Posisi Indonesia
Dihubungi terpisah, Presiden Direktur Astra Ventura Jefri Sirait menyebut sesungguhnya pihak pemodal ventura tidak masalah apabila startup jorjoran membakar uang investasi mereka. Istilah "bakar uang" ini muncul lantaran startup teknologi kerap royal berbagi promo sebagai bentuk strategi pemasaran.
Strategi bakar uang ini biasanya berbentuk diskon hingga cashback. Alasannya sederhana, yaitu agar tingkat kesadaran pengguna terhadap startup meningkat.
Padahal pendapatan mereka masih belum mampu menutupi semua pengeluaran itu. Sehingga mereka menghabiskan uang investasi yang mereka dapat sebagai sumber modal. "Memang kalimat ini (bakar duit) menjadi sorotan. Akan tetapi, sepanjang dalam tatanan tertentu dalam marketing concept memang penting dalam bisnis. Justifikasinya memang penting," kata Jefri.
Menurut Jefri Indonesia merupakan salah salah satu tambang emas bagi para pemodal ventura (venture capital/ VC) untuk menanamkan modal kepada para startup atau perusahaan rintisan.
hal ini tak lepas dari potensi Indonesia sebagai pasar digital dan skala ekonomi yang besar dilihat dari jumlah penduduk. Selain itu, infrastruktur dan kemampuan sumber daya manusia terus dibenahi.
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa Indonesia sangat berpotensi sebagai market (pasar) bagi inovasi teknologi saat ini. Baik dari segi populasi, pertumbuhan ekonomi yang terjaga dan juga lingkungan digital [...]," jelasnya.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat pengguna internet di Indonesia hingga 2018 berjumlah 171,17 juta. Jumlah ini meningkat 10,2 persen dibandingkan 2017 sebanyak 143,26 juta.

Sumber: CnnIndonesia
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.