Pakar mata uang kripto Sutopo Widodo menilai keamanan uang kripto milik Facebook, Libra dipastikan aman.
Sutopo mengatakan hal ini lantaran Facebook sudah dikenal sebagai salah satu perusahaan media sosial terbesar di dunia.
"Kalau keamanan Libra tergantung dari teknologi dari Facebook sendiri tapi kalau kita lihat Facebook-nya dia sosial media paling besar di dunia, teknologinya kita yakin [aman]," kata Sutopo kepada awak media di Graha Anabatica Serpong, Tangerang, Jumat (28/6).
Lebih lanjut kata Sutopo, langkah Facebook membuat platform uang digital menurut dia karena ada tujuan bisnis yang hendak dicapai oleh perusahaan. Ditambah saat ini Facebook sudah memiliki sekitar 2 miliar pengguna di seluruh dunia.
"Ujung-ujungnya bisnis pasti lari ke mata uang digital karena dia sudah punya data [pengguna] banyak sebesar 2 miliar," tuturnya.
Pakar sekaligus Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka itu juga menilai pada awal kemunculan uang digital Libra, Facebook akan mewajibkan pengiklan untuk membayar iklan milik mereka menggunakan Libra.
"Mungkin awalnya Facebook akan mewajibkan kita [pengiklan] untuk membayar iklan pakai Libra. Sekarang kan masih pakai mastercard," ujar Sutopo.
Menyoal keamanan uang kripto Libra, sejumlah pembuat kebijakan keuangan di seluruh dunia meningkatkan kewaspadaan setelah Facebook mengumumkan kemunculan mata uang digital Libra dan dompet digital Calibra.
Kewaspadaan itu terkait sejarah panjang kebocoran data pribadi pengguna yang sempat melilit Facebook.
Kendati demikian, Calibra tidak memberikan rincian spesifik tentang bagaimana pemisahan data tersebut.
Calibra disebut tidak akan membagikan data keuangan pengguna dengan Facebook kecuali dalam kasus terbatas.
Komite Perbankan Senat Amerika Serikat meminta Facebook pada Mei untuk merinci tentang perlindungan data. Seorang juru bicara Facebook mengatakan bahwa perusahaan menerima surat itu dan akan menjawab pertanyaan para senator.
Pengumuman Libra bertepatan dengan simposium tahunan Bank Sentral Eropa. Pada perhelatan tersebut, Anggota Parlemen Eropa dari Jerman Markus Ferber memperingatkan regulator untuk waspada. Ia khawatir Libra bisa menjadi `bank bayangan`.
Sumber: CnnIndonesia