Beli Aplikasi di Google Play Store Bisa Pakai Uang Tunai
13 Mei 2019, 09:00:02 Dilihat: 155x

Google menyiapkan opsi agar pengguna Android bisa membayar aplikasi yang mereka beli di Google Play Store menggunakan uang tunai. Dengan fitur "transaksi tunda" (pending transaction) para pengguna bisa melakukan pembayaran di mini market terdekat.
Dengan pilihan pembayaran ini, pengguna akan diberikan kode untuk melakukan pembayaran dari aplikasi atau pembelian fitur dalam aplikasi. Kode ini yang nantinya diberikan kepada kasir mini market untuk melakukan pembayaran.
Transaksi akan selesai dalam waktu 10 menit. Pembeli akan menerima email bukti pembayaran dan notifikasi kalau pembayaran berhasil dilakukan. Namun, bukti pembayaran kertas mesti menunggu selama 48 jam. Jika ingin membatalkan pembelian, uang akan dikembalikan dalam bentuk kredit di Play Store.
Inisiatif cara pembayaran baru ini diluncurkan agar Android bisa mengejar iOS dalam hal pendapatan dari aplikasi berbayar. Sebab, saat ini pendapatan iOS jauh lebih besar ketimbang Android.
Pilihan transaksi tunda ini diharapkan bisa membuat penjualan aplikasi di Play Store meningkat, terutama di wilayah negara berkembang. Sebab, di kawasan ini adopsi kartu kredit dan bentuk pembayaran online lain masih kecil.
Kurangnya akses pembayaran ini diperkirakan menjadi alasan mengapa pengguna di negara berkembang bersikukuh dengan aplikasi gratis atau yang didukung iklan.
Sebelumnya, Google telah meluncurkan berbagai cara pembayaran alternatif untuk mendorong penjualan aplikasi berbayar di platformnya. Di Indonesia, Google menjual voucher Google Play Store di mini market.
Voucher yang dijual dengan nominal Rp150 ribu hingga Rp300 ribu. Pengguna tinggal mengisi kode voucer dan saldo akan terisi ke dompet Google pengguna. Mirip dengan cara mengisi voucher isi ulang.
Inisiatif lain adalah kemudahan pembayaran aplikasi dengan pulsa. Dalam setahun terakhir, Google telah bekerjasama dengan lebih dari 20 operator telekomunikasi. Sehingga opsi pembayaran dengan pulsa ini sudah tersedia di 170 negara di dunia. Tapi ternyata, pembayaran lewat pulsa masih belum berhasil mendorong pembelian aplikasi.
Sehingga, inisiatif pembayaran tunda ini ditujukan bagi pengguna yang benar-benar masih bergantung pada pembayaran dengan uang tunai.
"Kami tahu negara berkembang adalah wilayah kunci untuk tumbuh untuk Anda semua," terang Aurash Mahbod, Director of Engineering Play Store kepada para pengembang dalam konferensi Google I/O. "Itulah mengapa kami sangat bersemangat untuk mengumumkan transaksi tunda ini," jelasnya seperti dikutip TechCrunch.
Pembaruan pilihan pembayaran ini akan muncul pada pembaruan Google Play Billing Library bagi para pengembang. Saat ini opsi pembayaran tersebut baru bisa digunakan di Meksiko dan Jepang, seperti dilaporkan Engadget.
Pembaruan lainnya adalah pilihan "Berlangganan dan Pasang" (Subscribe and Install). Pilihan ini memungkinkan pengguna mencoba gratis dalam suatu aplikasi berlangganan. Tentu aplikasi berlangganan ini hanya bisa digunakan untuk suatu waktu tertentu sebelum akhirnya ditagih bayaran.
Sumber: CnnIndonesia
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.