Pengikut di akun Twitter Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkurang. Ia lantas menuduh hal ini lantaran Twitter sengaja membungkam suara akun-akun kelompok konsevatif. Trump pun meyampaikan sendiri keluhan itu melalui akun Twitternya.
"Mereka tidak melayani saya dengan baik sebagai republikan. diskriminatif," tulis Trump dalam cuitannya.
Kemudian, ia memanggil pimpinan eksekutif Twitter, Jack Dorsey, ke gedung putih untuk membicarakan dugaan tersebut.
Beberapa jam setelah cuitan itu diunggah, Gedung Putih segera mendatangkan pihak Twitter untuk mendiskusikan tuduhan Trump tersebut.
Dilansir dari Reuters, dalam pertemuan itu Dorsey menjelaskan bahwa berkurangnya jumlah pengikut pada akun disebabkan oleh upaya media sosial tersebut untuk memangkas akun palsu dan akun spam. Hal ini tidak hanya terjadi pada akun Donald Trump, melainkan akun-akun lain, bahkan akun Dorsey sendiri, mengalami penurunan pengikut.
Berdasarkan pengamat data media sosial Keyhole pengikut akun Twitter Donald Trump berkurang sebanyak 204 ribu pengikut, atau setara dengan 0,4 persen dari total 53,4 juta pengikutnya. Hal ini disebabkan upaya Twitter membasmi akun-akun mencurigakan, terutama akun-akun yang menyebarkan misinformasi pada pemilihan Presiden tahun 2016 lalu.
Usai pemanggilan pihak Twitter ke Gedung Putih, Trump mengunggah foto pertemuannya, sambil mencuitkan bahwa ia menunggu dibuatnya dialog terbuka.
"Banyak hal diperbincangkan, terkait platform, dan media sosial secara umum. Hadirnya dialog terbuka dinantikan."
Akun Jack Dorsey, kemudian menjawab bahwa Twitter akan terus meningkatkan layanan untuk menghadirkan pembicaraan publik yang sehat dan beradab.
"Terima kasih atas waktunya, Twitter ada untuk menyediakan ruang publik yang sehat dan beradab. Terima kasih atas diskusinya," tulis Jack.
Walaupun sering mengunggah kontennya ke Twitter, Trump sudah lama mengkritik bahwa platform media sosial tersebut bertindak tak adil terhadap kelompok tertentu. Hal ini sempat dicuitkan Trump pada Oktober lalu.
Sebelumnya, pada awal April lalu, senator demokratis Amerika Serikat, Mazie Hirono, mengutarakan perhatiannya terhadap kemampuan perusahaan-perusahaan media sosial untuk meregulasi konten mereka sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Penentu Kebijakan Twitter, Caros Monje berdalih Twitter tidak menggunakan sudut pandang politik, perspektif, maupun afiliasi pada pihak lain untuk menentukan keputusan untuk menentukan ranking konten maupun menegakan aturan dalam situs tersebut.
Atas upaya Twitter memberantas akun-akun palsu dan spam, saham Twitter mendapat pertembahan sebesar 13 persen dalam perdagangan Selasa (23/4).
Sumber: CnnIndonesia