Microsoft menjadi perusahaan ketiga di Amerika Serikat(AS) yang menyentuh nilai pasar US$1 triliun (sekitar Rp14 kuadriliun).Langkah Microsoft ini mengikuti jejak Apple dan Amazon yang sudah lebih dulu mencapai nilai kapitalisasi pasar di angka tersebut.
Peningkatan harga saham ini, membuat Microsoft menjadi perusahaan paling bernilai di AS, berdasarkan jumlah saham yang diperdagangkan. Agustus lalu, Apple menjadi perusahaan AS pertama yang menyentuh angka US$1 triliun.
Namun, saat ini nilai pasar Apple ada di angka US$976 miliar. Saham Amazon juga mencapai total nilai US$1 triliun pada bilan berikutnya. Tapi kini total nilai saham Amazon ada di angka US$935 miliar.
Harga saham Microsoft berhasil menyentuh US$1 triliun dalam perdagangan saham, Rabu (24/4). Kemarin saham Micorosft berhasil naik 4 persen setelah peruashaan itu mencatatkan pendapatan dan pemasukan di luar perkiraan.
Untuk kuartal ketiga, Microsoft mencatat pendapatan US$30,6 miliar dan pendapatan bersih US$8,8 miliar. Peningkatan pendapatan ini didapat dari tingginya penujualan Windows, Xbox, iklan pencarian, dan penjualan perangkat Surface.
Pendapatan kuartal ketiga Microsoft yang berakhir pada 31 Maret lalu, naik 14 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year).
IDC dan Gartner menyebut bahwa naiknya pendapatan perusahaan didorong oleh berakhirnya dukungan Microsoft untuk Windows 7. Sehingga, pengguna sistem operasi itu mesti memperbarui hardware atau software mereka yang pada akhirnya mendorong pendapatan Windows Commercial dan OEM Pro dalam beberapa kuartal terakhir.
Peningkatan ini sepertinya akan segera berakhir. Tapi dengan adanya kelangkaan cip Inte, kemungkinan proses pembaruan perangkat ini akan berlangsung sedikit lebih lama dari perkiraan, seperti dilansir ArsTechnica. Microsoft belum memberi komentar terkait hal ini, seperti dilaporkan Cnet.
Sumber: CnnIndonesia