Beberapa waktu lalu, otoritas telekomunikasi Nepal mengawali usaha untuk memblokir PUBG Mobile. Hal ini dilakukan dengan memerintahkan seluruh penyedia jaringan internet di negara tersebut untuk memblok seluruh traffic yang berasal dari server terkait game itu.
Menariknya, kini usaha tersebut justru menemui jalan buntu. Pasalnya, Mahkamah Agung Nepal telah memberikan penetapan sementara untuk lembaga pemerintahan tersebut untuk tidak memblokir game ber-genre battle royale itu.
Hakim Ishwar Prasad Khatiwada secara personal mengatakan bahwa PUBG Mobile tak lebih dari sebuah game yang menjadi sarana hiburan. Lebih lanjut, Mahkamah Agung Nepal juga menilai pemblokiran terhadap PUBG Mobile merupakan tindakan yang tidak rasional.
Pasalnya, kebebasan berekspresi telah diatur dalam undang-undang negara tersebut. Maka dari itu, sebuah tindakan pemblokiran harus benar-benar adil dan dilandasi alasan yang jelas.
Nah, Mahkamah Agung Nepal menganggap keputusan otoritas telekomunikasi Nepal untuk mencekal PUBG Mobile, yang disetujui oleh Pengadilan Negeri Kathmandu, tak masuk akal. Pihaknya pun menunggu balasan dari lembaga pemerintahan tersebut terkait penetapan sementara itu.
Pemblokiran PUBG Mobile di Nepal sendiri memang masih mengundang reaksi beragam dari masyarakat. Sejumlah orang tua mengaku lega saat pemblokiran diberlakukan.
Sedangkan anak-anak muda di sana memprotes kebijakan tersebut. Bahkan, ada orang yang menyebutnya itu merupakan keputusan yang bodoh, sebagaimana detikINET kutip dari News18, Selasa (23/4/2019).
Bukan cuma itu komentar miring yang dilayangkan ke pemerintah. Ada sejumlah pihak yang menantang untuk memblokir platform berbasis internet lainnya seperti Facebook dan Twitter serta sejumlah game lain.
Sumber: Detik.Com