Pengamat Duga FPI Ingin Bawa RI ke Paradigma Agama Tertutup
16 Desember 2020, 09:00:23 Dilihat: 230x

Jakarta -- Direktur Center for the Study of Religion and Culture Irfan Abubakar menduga organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) ingin membawa Indonesia ke arah paradigma agama tertutup.
"Kalau benar bahwa FPI menginginkan negosiasi dengan [Menko Polhukam] Mahfud MD itu, mereka ingin penerapan syariat [Islam], pembebasan narapidana teroris, Indonesia bertauhid dan seterusnya. Saya kira jangan-jangan mereka serius ingin membawa Indonesia kepada paradigma [agama] yang tertutup," katanya melalui konferensi video, Selasa (15/12).
Ia menjelaskan paradigma agama yang tertutup artinya masyarakat memiliki eksklusifitas terhadap kepercayaan mereka dan enggan membuka diri kepada perbedaan.
Sedangkan saat ini, menurutnya Indonesia memiliki paradigma agama semi terbuka. Dengan paradigma itu masyarakat masih menoleransi perbedaan dalam penerapan akhlak dan muamalah (interaksi sosial).
Ini, kata dia, tergolong mundur dari sebelumnya. Irfan mengatakan dulu Indonesia justru memiliki paradigma agama yang terbuka karena masyarakat dengan agama yang berbeda masih bisa berdoa bersama.
"Doa bersama, itu tidak berarti membuat kita jadi kafir. Toh kita baca doa masing-masing. Mengucapkan natal juga tidak membuat orang keluar dari zona eksklusivitasnya," jelasnya.
Ia mengatakan pendekatan seperti ini cocok diterapkan di Indonesia yang plural. Sedangkan pendekatan negara berbasis tauhid yang diserukan pimpinan FPI Rizieq Shihab menurutnya tidak cocok dengan Indonesia.
Sebagai contoh, ia menyebut Arab Saudi yang umumnya lebih tertutup soal agama sudah mulai membuka ruang bagi toleransi dan perbedaan. Ini karena secara ekonomi, negara itu perlu menggaet pasar di sektor pariwisata.
Sementara studi CSRC di tahun 2020 ini menemukan masih ada 30 persen masyarakat yang mudah terprovokasi oleh propaganda isu agama, ras dan antar golongan di media sosial.
Hal ini berkaitan dengan makin menguatnya konservatisme agama di Indonesia. Ia mengatakan sebuah survei menemukan bahwa konservatisme ternyata disebabkan oleh maraknya politisasi agama.
"Sebelumnya ada pandangan konservatisme agama disebabkan oleh propaganda Timur Tengah, kemudian kelompok salafi mulai menguat dan mempengaruhi politik. Tidak begitu ternyata," kata dia.
"Ternyata penggunaan oleh aktor-aktor politik oportunis menggunakan agensi-agensi pimpinan agama yang populis untuk mendorong mobilisasi suara mereka, itu yang kemudian menyebabkan orang yang terpolarisasi itu benar-benar konservatif," lanjut Irfan.
Sebelumnya, Rizieq menilai hijrahnya Indonesia ke sistem negara berbasis tauhid sesuai dengan sila pertama Pancasila. Menurutnya perubahan ini dibutuhkan karena situasi negara yang kian terbelah.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.