Menilik Why Nations Fail, Buku yang Dibaca Firli Bahuri
29 November 2020, 09:00:01 Dilihat: 226x

Jakarta -- Buku Why Nations Fail The Origins of Power, Prosperity, and Poverty jadi perbincangan publik setelah Ketua KPK Firli Bahuri menggunakannya untuk menyinggung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membaca buku How Democracies Die.
Buku ini telah lama jadi sorotan publik di Indonesia sejak dialihbahasakan pada 2017. Pada 2019 Prabowo Subianto menggunakan buku itu untuk mengkritik kebijakan pemerintahan Joko Widodo, rivalnya di Pilpres 2019.
Buku Why Nations Fail ditulis oleh Daron Acemoglu dan James A. Robinson pada 2012. Buku itu diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul Mengapa Negara-Negara Gagal Awal Mula Kekuasaan, Kemakmuran, dan Kemiskinan.
Dalam buku itu, Acemoglu-Robinson berusaha mematahkan analisis sejumlah pakar dan ahli teori ekonomi soal alasan kesenjangan ekonomi antarnegara di dunia. Mereka tak sepakat jika kesenjangan terjadi karena kondisi geografis ataupun keturunan.
Mereka mengawali kisah dengan contoh Kota Nogales yang terbelah. Bagian utara kota itu masuk wilayah Amerika Serikat, sedangkan bagian selatan masuk Meksiko.
Meski bertetangga, nasib warga di dua bagian timpang. Warga Nogales, Arizona, AS punya pendapat per kapita US$30 ribu per tahun. Sementara warga Nogales, Sonora, Meksiko hanya punya pendapatan per kapita sekitar US$10 ribu.
Warga dewasa Nogales, Arizona, rata-rata lulus sekolah menengah, remajanya bersekolah, dan mereka menikmati pelayanan publik yang layak. Sementara warga dewasa Nogales, Sonora kebanyakan tak lulus sekolah menengah, remajanya banyak tak sekolah, dan menikmati fasilitas ala kadarnya.
Acemoglu-Robinson berpendapat perjalanan demokrasi dan tingkat koruptif lembaga ekonomi dan politik jadi faktor utama kesenjangan Nogales di Arizona dan Sonora.
"Perbedaan insentif yang diciptakan oleh berbagai lembaga yang menempati masing-masing belahan kota Nogales itulah yang membedakan tingkat kemakmuran bagi warga masyarakat yang hidup di kedua sisi tapal batas," tulis Acemoglu-Robinson.
Mereka kemudian merunut balik sejarah perkembangan demokrasi dan pembentukan lembaga di Amerika Serikat dan Meksiko. Amerika disebut hanya mengalami gonjang-ganjing selama lima tahun (1860-1865) dan berhasil keluar dengan membuat konstitusi yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi.
Sementara itu, Meksiko dipimpin oleh diktator Augustin de Iturbide saat merdeka pada 1821. Kekuasaannya tidak dibatasi oleh lembaga-lembaga seperti presiden di Amerika Serikat.
Gaya diktator Iturbide diikuti oleh penerusnya di abad ke-19. Meksiko baru mengenyam demokrasi secara penuh pada periode 2000-an.
Dengan contoh cerita itu, Acemoglu-Robinson mulai menceritakan teori mereka bahwa interaksi lembaga ekonomi dengan lembaga politik akan menentukan apakah sebuah negara bisa tampil berjaya atau sebaliknya.
Meski mengetahui teori itu, menurut mereka, sebuah negara tak akan serta-merta membenahi lembaga mereka. Acemoglu-Robinson menyebut aturan main ditentukan siapa yang berkuasa dan bagaimana ia memainkan kekuasaannya.
"Sebuah negara belum tentu memiliki kemauan politik untuk membangun atau mengadopsi berbagai lembaga yang bisa menciptakan kemakmuran bagi segenap warganya, karena ada seperangkat lembaga lainnya yang lebih menjamin kepentingan segelintir orang yang mengendalikan perpolitikan dan berbagai lembaga yang terkait," tulis mereka.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.