Koalisi Sipil Desak Pemerintah-DPR Unggah Draf RUU Ciptaker
16 Oktober 2020, 09:00:23 Dilihat: 192x

Jakarta -- Koalisi Masyarakat Sipil mendesak pemerintah mengunggah dokumen RUU Cipta Kerja sebelum ditandatangani Presiden Joko Widodo. Dokumen final omnibus law saat ini sudah diserahkan ke Istana Negara oleh DPR RI.
"Baik itu dari website pemerintah ataupun DPR, karena ini produk legislatif. Harusnya di-upload sejak awal," ujar Direktur LBH Pers Ade Wahyudin yang juga tergabung dalam Koalisi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/10).
Menurutnya, setiap perubahan pada dokumen UU Cipta Kerja seharusnya dibuka secara transparan dan diunggah di situs pemerintah atau DPR agar masyarakat mudah mengakses dan mengawal produk hukum tersebut.
Terlebih karena undang-undang tersebut memiliki dampak yang besar, termasuk pada isu kontroversial seperti ketenagakerjaan hingga lingkungan. Ia menilai keterbukaan pemerintah dan keterlibatan masyarakat menjadi semakin penting.
Ade juga menyinggung sikap pemerintah yang menganggap hoaks dan disinformasi menjadi dalang penolakan UU Cipta Kerja. Ia menyebut, kekhawatiran ini seharusnya mendorong pemerintah untuk memublikasikan dokumen final untuk meminimalisasi kesalahpahaman.
Ia khawatir jika masyarakat tak juga diberi akses terhadap dokumen tersebut, maka narasi tergiring hoaks dan disinformasi terkait penolakan UU Cipta Kerja akan kembali digaungkan pemerintah.
"Nanti perdebatannya akan ke situ lagi. Pemerintah dan aparat penegak hukum bilang hoaks, tapi faktanya ya yang mana? Itu enggak dihadirkan. Itu kan cukup aneh," kata Ade.
Ade pun mengaku belum melihat dan menerima salinan draf final UU Cipta Kerja yang telah diserahkan ke presiden. Selama ini ia hanya menerima draf RUU Cipta Kerja dari rekan di Koalisi atau media.
Hal ini, menurutnya, karena dokumen yang diunggah di situs pemerintah bukan dokumen terbaru. Sehingga pihaknya harus mencari jalur lain untuk mendapatkan dokumen sebagai upaya mengawal produk undang-undang itu.
Menurut penelusuran CNNIndonesia.com, dokumen yang ada di situs Kementerian Koordinator Perekonomian berjumlah 1.028 halaman. Sedangkan draf yang diterima presiden berjumlah 812 halaman.
Jumlah halaman pada draf UU Cipta Kerja sendiri sempat berganti-ganti, mulai dari 1.028 halaman, 905 halaman, 1.052 halaman dan 1.035 halaman. Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menyebut ada perubahan format kertas yang dilakukan pada draf final.
Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan draf final sudah di tangan presiden dan akan dibaca terlebih dahulu.
"Presiden pasti baca, pasti baca. Enggak mungkin enggak baca. Beliau kan sudah menyampaikan beberapa hal penting dalam Ciptaker yang selama ini disalahpahami," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat.
"Beliau itu sungguh-sungguh membaca dan menyampaikan sebenar-benarnya tentang UU Ciptaker ini. Bahwa UU ini dibuat sepenuh-penuhnya untuk kepentingan rakyat," imbuhnya
Kendati begitu, diakui Donny, Jokowi tak membaca semua draft satu per satu. Donny mengatakan bahwa Jokowi membaca klaster yang penting seperti terkait ketenagakerjaan.
"Pasti enggak dibaca semua tapi klaster-klaster penting sesuai azas dan tujuan UU. Seperti kemudahan berusaha, perlindungan untuk buruh, pemerataan," jelas dia.
Donny juga menyatakan bahwa draf bakal diunggah ke laman resmi milik negara. Namun pengunggahan dilakukan setelah resmi draf diresmikan.
"Nanti setelah diundangkan. Setelah dicatat di lembar negara. Iya setelah ada draf resminya," tutup dia.
Sementara itu sejak undang-undang tersebut disepakati dalam Rapat Paripurna DPR RI pada 5 Oktober 2020, resistensi terjadi dari kalangan masyarakat terutama buruh dan mahasiswa.
Aksi-aksi penolakan omnibus law UU Ciptaker itu pun terjadi di sejumlah kota di Indonesia sejak saat itu, termasuk hari ini di mana massa mahasiswa dari BEM-SI se-Jabodetabek melakukan aksi di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Namun, aksi mereka tak bisa dilakukan di depan Istana Kepresidenan, karena disekat polisi.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.