PKS Curigai Pasangan Bajo Calon Lawan Gibran di Pilkada Solo
26 Agustus 2020, 09:00:02 Dilihat: 237x

Jakarta -- Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKS Solo, Sugeng Riyanto mencurigai munculnya pasangan calon independen Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) di Pilkada Kota Solo 2020.
Sugeng mengaku mendapat laporan dari warga bahwa ada pihak-pihak yang membantu meloloskan pasangan Bajo dari jalur independen.
"Supporting system-nya dari mana? Dari siapa? Arahnya ke mana? Itu kami serahkan ke publik untuk menilai," kata Sugeng saat dihubungi melalui telefon, Selasa (25/8).
Sugeng menyebut kecurigaan ini muncul lantaran pasangan Bajo minim rekam jejak di kegiatan sosial maupun politik. Menurutnya, tak mudah menggalang dukungan masyarakat tanpa rekam jejak.
Sugeng pun membandingkan Bajo dengan pasangan lain yang maju lewat independen, Muhammad Ali alias Abah Ali-Achmad Abu Jazid alias Gus Amak.
Abah Ali dan Gus Amak dinilai memiliki peluang lebih besar lantaran keduanya punya basis massa yang cukup kuat.
Abah Ali sebagai pengasuh di Pondok Pesantren Tamirul Islam memiliki kelompok pengajian yang diikuti ribuan orang. Sementara Gus Amak adalah politisi senior dari PBB.
Meski memiliki latar belakang yang cukup kuat, pasangan tersebut gagal memenuhi persyaratan dukungan minimal 8,5 persen dari DPT Pemilu 2019.
"Sedangkan Bajo yang kita tidak tahu background-nya kok bisa? Akhirnya berkembang spekulasi bahwa ada support system di belakangnya," ujar Sugeng.
Meski demikian, politikus PKS tersebut enggan menyebut pasangan Bajo sebagai calon boneka untuk memuluskan langkah anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menuju kursi AD 1.
"PKS tidak dalam posisi untuk men-judge ini boneka. Itu bukan kewenangan PKS," katanya.
Hal senada disampaikan budayawan senior Solo, Halim HD. Menurut Halim, keberhasilan Bajo memenuhi syarat dukungan minimal sangat mengejutkan.
"Kok bisa Bajo mengumpulkan dukungan 38 ribu lebih. Itu fantastis sekali. Itu yang jadi pertanyaan saya sekaligus kekaguman saya," katanya.
Halim bersama sejumlah budayawan di Solo sempat berencana mengkampanyekan dukungan untuk kotak kosong di Pilkada Solo 2020.
Rencana tersebut pun batal lantaran muncul pasangan Bajo yang dinyatakan memenuhi syarat oleh KPU untuk maju dari jalur independen.
Halim sudah memprediksi akan muncul calon independen yang lolos syarat KPU untuk ikut Pilkada Solo. Pasalnya, kata Halim, kotak kosong akan memukul perolehan suara calon tunggal.
"Kita sudah menduga begini. Kalau ada calon jejadian, apa yang harus kita lakukan. Itu sudah kita bicarakan," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Tim Pemenangan Pasangan Bajo, Budi Yuwono mengaku sudah mengetahui Bajo dituding sebagai calon boneka. Budi pun enggan menanggapi serius tudingan tersebut.
Budi mengatakan keberhasilan Bajo menggalang dukungan dari 38 ribu warga Solo bukan hal yang fantastis. Pasalnya, tim pemenangan Bajo sudah bergerak sejak 2019.
"Logikanya enggak masuk. Kita sudah bergerak sebelum Gibran mengatakan mau mencalonkan diri. Calon boneka dari mana," kata Budi.
Pasangan Bajo telah memenuhi syarat maju lewat jalur independen Pilkada Solo 2020. Pasangan itu digadang-gadang bakal menjadi lawan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.