Bandung -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah yang berada di 257 kecamatan zona hijau virus corona (Covid-19) sudah dibuka. Namun, ia menekankan pihak sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. "Pendidikan sudah mulai dibuka di 257 kecamatan. Yang (257 kecamatan) itu dari dulu sampai sekarang tidak ada kasus," kata pria yang akrab disapa Emil, di Mapolda Jabar, Selasa (28/7). Emil menyebut sekolah di zona hijau diizinkan memulai kegiatan belajar tatap muka secara bertahap dengan memberlakukan protokol Covid-19. Menurutnya, KBM tersebut bisa dilaksanakan paling cepat pada Senin pekan depan. Sementara, kata Emil, siswa yang berdomisili di zona non-hijau belum diizinkan bersekolah di sekolah zona hijau. "Nanti dalam perjalanan dari sisanya yang belum hijau, ada yang sudah berkasus tapi baru tiga bulan. Syaratnya tidak ada kasus dari awal sampai akhir," ujarnya. Mantan wali kota Bandung itu mengatakan pembukaan kegiatan sekolah dimulai dari level SMA/SMK. Setelah dilakukan evaluasi hingga dinyatakan aman, pembukaan sekolah dilanjutkan ke tingkat SMP, SD, dan TK. "Dalam kenyataannya nanti kapasitas kelas dikurangi 50 persen, jadwalnya juga bergantian," katanya. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebut 79 kabupaten/kota melanggar aturan proses pembelajaran di sekolah melanggar ketentuan saat pandemi Covid-19. Ketentuan itu sendiri tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang pedoman Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 pada Masa Pandemi Covid-19. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud, Ainun Naim menjelaskan 79 daerah itu tersebar di 18 daerah zona hijau, 39 daerah zona kuning, 20 daerah zona oranye, dan 2 daerah zona merah virus corona. Di sisi lain, kementerian yang kini dipimpin Nadiem Makarim juga sedang melakukan analisis dan evaluasi untuk memberi izin pembukaan sekolah di wilayah zona kuning atau resiko rendah Covid-19. Sumber : cnnindonesia.com