3 Anggota DPRD Buton Tengah Positif Diminta Tetap di Makassar
01 Agustus 2020, 09:00:01 Dilihat: 206x
Kendari -- Satuan Tugas Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta 3 anggota DPRD Buton Tengah (Buteng) yang positif virus corona (Covid-19) tetap berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk menjalani isolasi mandiri.
"Hal ini untuk menghindari penularan makin meluas. Pemerintah Kabupaten Buton Tengah perlu mengirim notifikasi di Makassar tentang keberadaan tiga pasien ini," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/7).
Rabiul menyesalkan kepergian anggota dewan itu ke Makassar. Menurutnya, para anggota dewan itu seharusnya langsung melakukan isolasi mandiri usai dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test.
"Sebagai penyelenggara pemerintahan, ketika mengetahui dirinya reaktif, isolasi mandiri dulu, jangan mencari pembanding alat rapid test lain sebelum hasil swab keluar," ujarnya.
Rabiul menyebut ketiga anggota DPRD Buton Tengah itu berpotensi menularkan virus corona ke sejumlah orang di beberapa tempat yang mereka singgahi, seperti bandara, pesawat hingga lokasi dinas.
"Ini bahaya sekali dan bisa menulari orang lain terlebih mereka sudah dinyatakan positif corona," katanya.
Sebelumnya, sebanyak dari tujuh anggota DPRD Kabupaten Buton Tengah yang dinyatakan positif virus corona masih melakukan perjalanan dinas ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Mereka bertiga berangkat bersama rombongan lainnya pada Minggu (27/7) pagi atau beberapa jam sebelum hasil swab positif diumumkan Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Tenggara.
"Tiga orang ini masih di luar daerah. Ada konsultasi di Pertamina penambahan kuota BBM di Buton Tengah," kata Sekretaris DPRD Buton Tengah Burhanuddin kepada wartawan, Senin (27/7).
Burhanuddin mengaku, ketiga anggota dewan ini awalnya dinyatakan reaktif dan disarankan untuk menjalani isolasi mandiri sembari menunggu hasil swab.
Namun, satu dari tiga anggota dewan itu melakukan rapid test ulang di Kota Baubau dengan hasil non-reaktif. Atas dasar itu lah ia dibolehkan berangkat perjalanan dinas di Makassar bersama belasan anggota dewan lainnya.
Sementara dua orang lainnya, kata dia, tidak mengirim dokumen hasil rapid test ke sekretariat. Namun belakangan diketahui juga mengantongi hasil rapid test non-reaktif.
Burhanuddin berdalih, bila hasilnya tetap reaktif ketiganya tidak akan diizinkan berangkat.
Sumber : cnnindonesia.com