Imbau Warga New Normal, Epidemiolog Beri Saran ke Pemerintah
27 Mei 2020, 09:00:37 Dilihat: 195x

Jakarta -- Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman menyatakan indikator pemerintah dalam menentukan sebuah wilayah untuk kembali melakukan kegiatan sosial dan ekonomi masih minim. Dia mengatakan pemerintah harus menambah indikator agar kasus Covid-19 bisa ditanggulangi.
Dicky menuturkan indikator yang belum dipenuhi pemerintah adalah menyusun dan menerapkan tindakan pencegahan. Ada beberapa tempat yang harus disiapkan prosedurnya ketika dinyatakan aman untuk new normal, yakni di tempat kerja, sekolah, dan tempat penting lainnya seperti pusat perbelanjaan.
"Masih ada tiga lagi yang belum masuk," ujar Dicky kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/5).
Khusus untuk sekolah, dia mengatakan sebelum memulai kegiatan belajar mengajar secara fisik sebaiknya pemerintah melakukan diskusi dan mendengar masukan dari perhimpunan dokter anak, ahli epidemiolog, ahli psikologi anak, perwakilan orang tua siswa atau tokoh pendidik, dan perwakilan profesi guru.
Lebih lanjut, Dicky menyampaikan indikator lainnya, yaitu penguatan sistem deteksi dan screening (penyaringan) di pintu masuk negara. Dia mengatakan indikator itu dapat mengelola risiko kasus Covid-19.
"Kemudian terakhir, negara harus sepenuhnya mendidik, melibatkan, dan memberdayakan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan normal baru kehidupan sehari-hari. Peran masyarakat ini sangat penting karena berkontribusi bisa 80 persen dalam penurunan angka reproduksi," ujarnya.
Di sisi lain, Dicky berkata pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada keberhasilan dalam mengendalikan Covid-19. Berdasarkan survei, dia berkata publik lebih cenderung mengutamakan pengendalian pandemi.
"Artinya ini sejalan dengan teori bahwa manusia hanya akan optimal berekonomi saat kesehatan dan keamanannya terjamin," ujar Dicky.
Dicky menambahkan pelonggaran PSBB harus benar-benar dilakukan dengan ketat. Sebab, dijelaskan Dicky bahwa provinsi Jilin China dengan lebih dari 100 juta penduduk sudah mulai mengalami kembali lockdown pasca kasus di Wuhan dinyatakan aman.
Fakta itu, kata dia menunjukkan ancaman gelombang kedua di China sudah jelas di depan mata.
"Saya ingin mengulang kembali pernyataan saya terkait situasi global dan nasional pandemi Covid-19 bahwa tidak ada satu pun negara yang bisa aman sampai seluruh negara aman," ujarnya.
Dicky menyebut Kota Jilin dan Provinsi Heilongjiang dengan penduduk sekitar 100 juta jiwa menjadi klaster baru Covid-19. Kasus diketahui dari orang-orang yang tertular di luar negeri dan datang ke China.
Dalam penelitian, dia mengatakan pasien dari klaster itu membawa virus lebih lama, lebih lama untuk pulih, dan munculnya gejala juga lebih lama sekitar 1 sampai 2 minggu dibanding Wuhan.
"Pasien umumnya mengalami kerusakan paru. Sementara di Wuhan pasien menderita kerusakan multi-organ (jantung, ginjal dan pencernaan). Perjalanan ini masih panjang, sehingga perlu strategi yang komprehensif," tutup Dicky.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.