Malaysia Deportasi 144 TKI ke Kalbar di Tengah Wabah Corona
21 Maret 2020, 09:00:00 Dilihat: 181x
Pontianak -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dijadwalkan menerima 144 pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Sarawak, Malaysia, melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (21/3).
Untuk mencegah ratusan TKI terpapar dari virus corona Covid-19, Kepala Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kalbar, Yuline Marhaeni mengatakan, mereka harus melalui pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Dinkes Kalbar, sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Pekerja migran yang mengalami sakit akan langsung dikarantina di PLBN Entikong. Yang sehat akan dibawa ke shelter Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kalbar," kata Yuline di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (20/3).
Yuline belum bisa merinci pelanggaran apa yang dilakukan ratusan pekerja migran itu hingga Malaysia menerapkan kebijakan deportasi.
"Yang sehat nanti di selter juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala sambil menunggu kapal Pelni memulangkan mereka," kata Yuline.
Gubernur Kalbar Sutarmidji sebelumnya telah memerintahkan untuk menutup akses keluar masuk orang dan barang dari Malaysia, menyusul negara tetangga itu khususnya Sarawak, telah terdapat kasus positif covid-19, sebelum Kalbar.
Atas hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menutup tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang menghubungkan ke Negara Malaysia.
"Ketiga PLBN yang mulai ditutup yakni Entikong, di Sanggau, lalu Aruk di Kabupaten Sambas dan Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu," kata Kepala Dinas Perhubungan Kalbar Manto Saidi, Rabu (18/03) lalu.
Manto mengatakan penutupan itu untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kalbar.
"Pintu itu ditutup karena jadi pintu masuk bagi semua warga Indonesia yang akan keluar dan masuk ke wilayah Kalbar, Namun warga negara asing yang mau keluar dari wilayah Kalbar masih dipersilakan," tutur Manto.
Hingga saat ini, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berdasarkan data dari Dinkes Kalbar per tanggal 19 Maret 2020 berjumlah 9 orang.
"Sembilan orang ini masih menunggu hasil tes dari laboratorium Kemenkes di Jakarta. Sedangkan yang sudah dinyatakan positif (Covid-19) diluar 9 itu ada dua orang, yang sedang dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Sudarso Pontianak dan RSUD Abdul Azis Singkawang," kata dr. Harrison Azroi, Kadinkes Kalbar.
Pulang Umrah Diisolasi
Sementara itu, Kadinkes Kalbar Harrison Azroi mengatakan, seorang wanita (32) diisolasi di RSUD Soedarso karena memiliki gejala batuk dan sakit kepala yang dicurigai terpapar Covid-19. Dari hasil pemeriksaan rontgen, perempuan tersebut mengidap pneumonia.
Ditelusuri dari riwayat perjalanan, wanita ini pulang Umrah pada 22 Februari 2020 dan sempat transit menginap di Kuala Lumpur, Malaysia satu malam pada 23 Februari 2020.
"Kembali ke Pontianak pada 24 Februari 2020. Pada 17 Maret 2020 pukul 18.00 WIB perempuan tersebut sempat dirawat di salah satu RS Swasta, Kota Pontianak dengan keluhan batuk dan sakit kepala. Lalu dirontgen, pneumonia. Akhirnya dirawat di RSUD Sudarso pada Kamis 19 Maret 2020," beber Harrison.
Sumber : cnnindonesia.com