Warga Protes Sebaru Kecil Jadi Tempat Observasi Corona
01 Maret 2020, 09:00:51 Dilihat: 227x

Jakarta -- Asosiasi Masyarakat Kepulauan Seribu menggelar aksi protes atas penggunaan Pulau Sebaru Kecil sebagai lokasi observasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Kapal Pesiar World Dream. Mereka juga menuntut jaminan agar terhindar dari wabah virus corona.
Ketua DPD II KNPI Kepulauan Seribu, Lukman Hadi mengatakan aksi yang ditujukan kepada semua elemen pemerintah itu akan digelar di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Mereka juga rencananya akan menggelar aksi di depan Istana Negara dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
"Aksi nanti sekalian penyerahan surat terbuka dari masyarakat Pulau Seribu lewat DPD II KNPI Kepulauan seribu yang dilampirkan dukungan tanda tangan sekitar 1.300 orang warga Pulau Seribu," kata Lukman, Jumat (28/2).
Lukman menjelaskan masyarakat Kepulauan Seribu rata-rata memang menolak penggunaan Pulau Sebaru Kecil sebagai tempat observasi wabah virus corona. Terutama para nelayan dan pelaku wisata yang menurut Lukman menerima kerugian langsung yang cukup signifikan.
Para nelayan ini, kata Lukman, dilarang melaut hingga radius sekitar enam kilometer. Sementara para pelaku wisata menerima pembatalan wisatawan hampir 200 orang sejak Pulau Sebaru Kecil dikabarkan akan digunakan sebagai tempat observasi.
"Karena mereka yang kena dampak langsung. Makanya kami meminta pertanggungjawaban pemerintah," kata dia.
Menurut Lukman, warga Kepulauan Seribu yang hanya berjumlah sekitar 28 ribu jiwa ini mengalami ketakutan lantaran wabah yang telah menewaskan 2.000 lebih masyarakat dunia sewaktu-waktu bisa muncul di wilayah mereka.
Alih-alih menggunakan Pulau Sebaru untuk observasi, pihaknya meminta agar 188 WNI itu diobservasi menggunakan kapal KRI milik TNI.
"Dengan radius 100 mil laut dari pulau berpenduduk, dan tidak diturunkan di Pulau Sebaru Kecil. Tujuannya agar dapat diobservasi di lepas pantai dan tidak menimbulkan keresahan seperti saat ini, kapal KRI Soeharso juga memiliki fasilitas yang memadai untuk observasi," katanya.
Tak hanya itu, Lukman juga mengatakan apabila pemerintah tetap memaksa melakukan observasi di Pulau Sebaru Kecil, maka pihaknya meminta sejumlah jaminan dari pemerintah.
"Kami minta kompenasi berupa jaminan kesehatan seperti fasilitas kesehatan, posko kesehatan, dan alat pendukung lainnya kepada masyarakat di wilayah terdekat yang dapat mendeteksi virus corona," kata Lukman.
Pihaknya juga meminta agar pemerintah bersedia mendatangkan dokter dan psikiater ke Kepulauan Seribu. Sebab menurut Lukman persoalan Corona ini tak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga berdampak pada kesehatan psikis.
Tak hanya itu, Lukman mengatakan pihaknya juga meminta Kementerian Kesehatan melakukan sosialisasi dan membuka fakta serta data dari 188 WNI yang akan diobservasi tersebut.
"Terakhir kami minta garansi keamanan terkait dengan kelangsungan sektor pariwisata yang selama satu dekade ini menjadi sumber ekonomi masyarakat selain perikanan," katanya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.