Jakarta -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 43 orang tewas hingga Jumat (3/1) pukul 09.00 WIB akibat banjir yang menerjang wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, jadi wilayah terdampak banjir dengan jumlah korban terbanyak mencapai 16 orang. Disusul oleh Kabupaten Lebak (8), Jakarta Timur (7), Kota Depok (3), Kota Bekasi (3).
Sementara banjir di daerah lain seperti Jakarta Pusat, Barat, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi masing-masing memakan satu korban tewas.
Kapusdatin Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan jumlah korban tewas akibat banjir Jabodetabek dihimpun dari data BPBD, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial.
"1 orang hilang, 3 orang hipotermia, 17 orang terseret arus banjir, 5 orang tersengat arus listrik, 12 orang tertimbun tanah longsor serta 5 orang masih dalam pendataan BNPB," kata Agus
Agus menambahkan jumlah warga terdampak banjir dan longsor di Jabodetabek mencapai 409 ribu jiwa hingga Kamis (2/1) pukul 22.00 WIB. Tercatat Kota Bekasi dengan warga terdampak paling banyak mencapai 366.274 jiwa.
Banjir menerjang sebagian wilayah Jabodetabek akibat hujan intensitas tinggi yang turun sejak 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.
Di Jakarta kawasan terparah banjir ada di Jakarta Timur. Sementara di Jawa Barat, kawasan terparah di Bekasi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di lima wilayah di Jawa Barat. Status tanggap bencana ini berlaku selama dua minggu terhitung sejak 1 Januari 2020.
"Kemarin, saya sudah menandatangani surat tanggap darurat untuk penetapan lima wilayah, yaitu Kota dan Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Indramayu," kata Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (3/1).
Sumber : cnnindonesia.com