11 Desa di Kabupaten Bogor Terisolasi Akibat Longsor
03 Januari 2020, 09:00:45 Dilihat: 432x
Bandung -- Bencana longsor yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Sedikitnya 11 desa terisolir dan tiga orang hilang masih dicari tim Badan SAR Nasional (Basarnas).
Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Bandung Joshua Banjarnahor mengatakan, tim Basarnas sejak pukul 5.30 pagi melakukan pencarian tiga korban longsor di Kecamatan Sukajaya.
"Di Desa Harkat Jaya, tiga orang masih tertimbun. Kedalaman longsoran 5-6 meter," kata Joshua, Jumat (3/1).
Data korban yang tertimbun longsor adalah Amri (60 Th), Saroh (25 Th), Cicih (5 Th). Joshua mengatakan longsor tersebut diketahui terjadi pada Selasa (31/12/2019).
"Tim melakukan pencarian korban tertimbun di Desa Harkat Jaya dibagi menjadi dua SRU (search and rescue unit)," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Saptono Erlangga menyebutkan banjir dan longsor di Jabar pada dua hari awal 2020 telah menelan korban jiwa sedikitnya tujuh orang, empat korban hilang, dan 15 orang luka-luka.
Saptono mengatakan jumlah korban jiwa akibat banjir paling menonjol berada di Kabupaten Bogor.
Salah satunya di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Saptono menyatakan di sana sedikitnya empat orang tewas akibat terbawa arus saat terjadi banjir. Sedangkan tiga orang belum ditemukan, dan 12 orang luka-luka serta beberapa rumah terendam air dan rusak.
Lalu di Kampung Parung Sapi, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, sekitar 50 warga terisolasi di dalam rumah dan belum bisa dievakuasi karena banjir. Warga yang terisolir masih bertahan di atas rumahnya, dan satu orang hilang diduga hanyut terbawa arus.
Sedangkan bencana longsor di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Sebanyak dua korban tewas akibat longsor juga terjadi di Kampung Cibeureum, Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor di lima wilayah provinsi itu. Status tanggap bencana ini berlaku selama dua minggu terhitung sejak 1 Januari 2020.
"Kemarin, saya sudah menandatangani surat tanggap darurat untuk penetapan lima wilayah, yaitu Kota dan Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Indramayu," kata Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (3/1).
Dia menjelaskan dengan penetapan status tanggap darurat tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan mengirimkan bantuan untuk warga terdampak.
Sumber : cnnindonesia.com