Jakarta -- Jakarta terus menunjukkan peningkatan Perkembangan Realisasi Investasi dari tahun ke tahun, bahkan menduduki peringkat pertama dan menjadi perolehan realisasi investasi terbesar dalam sejarah realisasi investasi.
Capaian ini terlihat dalam data Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode Triwulan III (Juli s.d. September) 2019.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Benni Aguscandra mengatakan realisasi investasi pada Triwulan III tahun 2019 telah menorehkan catatan kinerja terbaik bidang penanaman modal bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Realisasi investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Neger) dan PMA (Penanaman Modal Asing) pada Triwulan III tahun 2019 berhasil menembus Rp 41,1 triliun. Angka ini merupakan tertinggi dalam sejarah realisasi investasi DKI Jakarta per triwulan," ujar Benni saat ditemui di Jakarta Investment Centre, Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (6/11).
Realisasi Investasi Provinsi DKI Jakarta pada Triwulan III tahun 2019 ini meningkat 56,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Realisasi Investasi tersebut terdiri atas realisasi PMDN sebesar Rp 15 triliun dengan 708 proyek, dan realisasi PMA sebesar Rp26,1 triliun (US$1,7 miliar) dengan 2.552 proyek.
"Berbagai program dan kebijakan Gubernur Anies Baswedan terkait bidang penanaman modal dan kemudahan perizinan telah menjadikan DKI Jakarta sebagai primadona investasi bagi para investor dalam negeri maupun investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia," ujar Benni.
Benni melanjutkan, sektor yang paling diminati oleh para investor PMDN yaitu konstruksi (Rp5,8 triliun); transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp5 triliun); dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (Rp2 triliun).
Sementara, sektor yang paling diminati oleh para investor PMA adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp21,1 triliun); perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (Rp3 triliun); dan jasa lainnya (Rp1 triliun).
"Ke depannya, kami akan terus mendorong para investor untuk melakukan penanaman modal di seluruh wilayah DKI Jakarta, khususnya di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu," ujar Benni.
Benni menambahkan, berbagai upaya terus dilakukan oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta untuk menarik investor dengan melakukan kegiatan promosi investasi kepada calon investor dalam dan luar negeri, menawarkan peluang investasi dengan pemanfaatan skema Kerja Sama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU), serta menguatkan fungsi Jakarta Investment Centre (JIC).
"Penciptaan iklim usaha yang kondusif dan kemudahan akses dalam perizinan usaha menjadi fokus utama kami dalam menarik minat investor ke Jakarta," tutup Benni.
Sumber : cnnindonesia.com