BMKG: Gempa Susulan Maluku Utara Tercatat 112 Kali
16 November 2019, 09:00:01 Dilihat: 137x
Ambon -- Gempa bumi susulan masih terus mengguncang Maluku Utara pasca gempa magnitudo 7,1 Skala Richter yang terjadi Jumat (15/11) dini hari pukul 01.17 Waktu Indonesia Timur. Hingga pukul 17.30 WIT tadi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah terjadi 112 kali gempa susulan.
Gempa bumi susulan terbesar terjadi pada pukul 06.12 WIT dengan magnitude 6,1 SR. Guncangan gempa yang dirasakan jelas tercatat sebanyak 7 kali.
"Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap gempa susulan tapi tidak perlu panik. Warga yang rumahnya retak diminta untuk tidak masuk dulu ke dalam rumah," tutur Plh Kepala BMKG Ternate, Hermizal, Jumat sore.
Keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut BPBD Kabupaten Halmahera Barat melaporkan guncangan gempa susulan dirasakan sangat kuat.
"Sehingga membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Selain itu BPBD Kota Ternate dan Kota Bitung juga melaporkan hal yang sama, warga merasakan gempa yang kuat sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan tertulis.
Sementara BMKG mencatat pusat gempa magnitudo 7,1 hari ini berjarak hanya 50 kilometer dari kejadian gempa berkekuatan dan mekanisme sama pada 2014 silam.
"Yang unik, fenomena gempa besar ini terjadi pada tanggal yang sama yaitu 15 November," kata dia lagi.
Agus menjelaskan bencana jelang dini hari tadi merupakan gempa dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. Gempa kata dia, terjadi di salah satu segmen dengan frekuensi gempa moderate (M 7 - M 7,5) atau masuk kategori sangat tinggi di Indonesia.
BPBD Kota Ternate mencatat 19 bangunan rusak ringan meliputi 15 rumah, 3 gereja dan 1 sekolah dalam gempa Maluku Utara hari ini.
"Rumah rusak ringan tersebut terjadi di Kelurahan Lelewi 9 unit, Mayau 5 dan Bido 1, sedangkan gereja masing-masing 1 unit rusak pada ketiga kelurahan tadi," kata Agus mengutip keterangan BPBD Kota Ternate.
Sekolah yang rusak terletak di Kelurahan Mayau. "Letaknya di sebuah pulau kecil," tutur Agus.
Ia menerangkan BPBD juga mencatat dua orang luka ringan akibat tertimpa material bangunan. Kedua korban berasal dari Kelurahan Mayau dan Kelurahan Lelewi. Hingga kini, menurut dia, belum tercatat ada warga yang mengungsi di daerah itu.
Sumber : cnnindonesia.com