Sumsel Perpanjang Status Tanggap Darurat Karhutla
31 Oktober 2019, 09:00:00 Dilihat: 158x

Kendari -- Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) Sumatera Selatan memperpanjang status tanggap darurat dari sebelumnya selesai pada 31 Oktober menjadi 10 November 2019. Perpanjangan status dilakukan karena menjelang akhir Oktober titik api dan luasan lahan terbakar semakin parah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iriansyah mengatakan, kondisi Sumsel saat ini berbeda dengan 5 provinsi lain yang sama-sama berjibaku dengan karhutla. Wilayah lain sudah berangsur normal namun Sumsel peningkatan titik api masih terjadi.
Mundurnya perkiraan turunnya hujan yang sebelumnya pada dasarian I Oktober menjadi dasarian III pun menjadi salah satu alasan perpanjangan status tanggap darurat.
"Dengan perpanjangan masa tanggap darurat artinya bantuan peralatan dan personel dari pusat pun masih ada di sini. Belum akan ditarik lagi ke pusat. Supaya penanggulangan karhutla masih bisa dilakukan hingga kemarau selesai," kata dia.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori menambahkan, karhutla yang terjadi pada 2019 di Sumsel lebih parah daripada masa 2016-2018 namun masih di bawah daripada 2015. Meskipun pihaknya belum mengevaluasi lebih detil, namun pihaknya mengakui bahwa karhutla 2019 paling parah sejak 3 tahun terakhir.
Perbandingan year on year pada 4 bulan puncak karhutla, yakni Pada Juli 2015 terdapat 656 titik api sedangkan 2019 terdapat 256 titik. Pada Agustus, 2015 terdapat 1.800 titik api sedangkan pada 2019 terdapat 1.308 titik. Lalu pada September 2015 terdapat 11.285 dibandingkan dengan 2019 yakni 6.829, serta di Oktober 2015 muncul 11.584 titik api dibandingkan dengan 2019 dengan 5.242 titik api.
"Selain personel dan peralatan, kita juga minta anggaran untuk diperpanjang karena sampai 31 Oktober anggaran kita habis. Padahal karhutla masih terjadi," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel Nuga Putrantijo berujar potensi hujan akan berkurang dipengaruhi badai tropis Bualoi yang pusat tekanannya terjadi di Samudera Hindia. Hal itu mengakibatkan potensi asap akan terus terjadi.
Seiring melemahnya Badai Tropis Bualoi akan berpotensi munculnya Borneo Vorteks (Sirkulasi Kalimantan) yang menyebabkan masuknya massa udara dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa ke wilayah Sumsel.
"Ada kemunduran masa musim hujan yang tadinya diprediksi terjadi di Dasarian I mundur ke Dasarian III Oktober. Prediksinya hujan baru terjadi di akhir Oktober sekitar tanggal 27-30 Oktober atau di Dasarian I November sekitar tanggal 1 November. Potensi awan di tanggal itu harus dimanfaatkan untuk hujan buatan," ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.