Jakarta -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengevaluasi status Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, menyusul penurunan aktivitas vulkanik gunung berapi itu.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Hendra Gunawan mengatakan status Tangkuban Parahu masih berada pada Level II (Waspada).
"Aktivitas Tangkuban Parahu mulai menurun, oleh karenanya kita sedang evaluasi," kata Hendra, Selasa (8/10) seperti dilansir Antara.
Menurut dia, aktivitas vulkanik Tangkuban Parahu mulai menurun setelah erupsi menerus dua bulan lalu, tepatnya mulai 26 Juli lalu.
Ia mengatakan, pada pemantauan Selasa, seismograf Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu merekam getaran tertinggi beramplitudo 22 milimeter dengan durasi hingga 18 detik. Sedangkan saat aktivitas Tangkuban Parahu meningkat, seismograf merekam getaran dengan amplitudo rata-rata 50 milimeter.
"Hari ini seismograf merekam empat kali gempa hembusan dengan 2 sampai 22 milimeter amplitudo dengan durasi sampai 18 detik," kata Hendra.
Dia mengatakan asap erupsi yang bersifat freatik masih teramati. Hendra pun mengatakan asap tipis itu terlihat dengan tinggi sekitar 120 dari dasar kawah.
Hendra mengatakan, selama status Gunung Tangkuban Parahu masih Waspada, wisatawan dan pendaki diminta tidak mendekati area dalam radius ,5 km dari kawah yang ada di puncak gunung api itu.
"Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan," kata dia.
Sumber : cnnindonesia.com