Babak Baru Kehidupan Penyintas Gempa Palu
02 Oktober 2019, 09:00:03 Dilihat: 134x

Jakarta -- "Cucu saya usianya baru 29 hari waktu tertimbun reruntuhan."
Mata Kusdin berkaca-kaca saat menceritakan gempa yang melanda Palu dan sejumlah kabupaten di Sulawesi Tengah setahun lalu. Rumahnya yang berada di pinggir Pantai Marana, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah turut hancur karena gempa hebat saat itu.
Namun bagai keajaiban, cucunya masih hidup meski tertimbun reruntuhan dinding rumah selama tiga hari.
"Ini masih ada bekas operasinya," ujar Kusdin sambil menunjukkan tanda samar bekas operasi di dahi cucu laki-lakinya itu beberapa waktu lalu.
Kusdin tak menyangka gempa besar itu meluluhlantakkan rumahnya. Beruntung, tsunami tak sampai menggulung meski rumahnya berada dekat di pinggir pantai.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ini menunjukkan bekas reruntuhan bangunan rumahnya saat CNNIndonesia.com mengunjungi Desa Marana. Sisa puing-puing dan kayu masih teronggok sekadarnya.
Kusdin menyebut ada sekitar puluhan orang yang tinggal di pinggir pantai bernasib sama seperti dirinya: kehilangan rumah.
Selama berbulan-bulan Kusdin dan keluarganya tinggal di tenda darurat pascagempa. Kondisi pengap, sesak, dan panas di tenda sungguh tak nyaman untuk ditinggali. Ia bahkan sempat tidur di ladang terbuka tanpa atap milik orang.
"Bantuan tak juga datang waktu itu," katanya.
Kusdin baru dapat bernapas lega ketika Wahana Visi Indonesia (WVI), yayasan sosial kemanusiaan Kristen membangun hunian rumah sementaraa (huntara) untuk keluarganya. Lokasi huntara ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari rumahnya yang telah hancur.
Reruntuhan sisa gempa Palu. (CNN Indonesia/ Priska Sari Pratiwi)
Huntara sederhana ini dibagi Kusdin menjadi dua sekat, satu untuk dapur dan ruangan yang lain untuk tidur. Sementara kamar mandi ada di luar rumah. Ia berbagi tinggal bersama istri, anak dan menantu, serta cucu semata wayangnya.
"Saya bersyukur sekali dapat bantuan ini. Terima kasih, terima kasih," tuturnya.
Lihat juga:
Marak Bencana, Kemenkeu Siapkan Dana Tanggap Darurat Rp5 T
Bantuan Huntara Palu
Bantuan huntara ini merupakan bagian dari fase pemulihan pascabencana gempa dan tsunami oleh WVI mulai April 2019 hingga 30 September 2020. Di Desa Marana sendiri ada 101 rumah yang akan dibangun.
Selain rumah Kusdin, WVI juga memberi bantuan perbaikan rumah yang rusak ringan dan sedang akibat gempa di Desa Watusampu dan Desa Tipo, Palu. Untuk Desa Watusampu ada 39 rumah yang mendapat perbaikan. Sementara di Desa Tipo ada sekitar 90 rumah.
Uniknya, bantuan perbaikan rumah ini harus menggunakan voucher untuk membeli material bangunan yang akan digunakan.
Bantuan untuk rumah yang rusak ringan adalah sebesar Rp1,5 sampai Rp3 juta. Sementara untuk rumah yang rusak sedang sebesar Rp3 sampai Rp6 juta. Voucher itu dibuat dalam bentuk kertas dengan nominal jumlah mulai dari Rp50 ribu hingga Rp100 ribu dengan keterangan perbaikan dan penguatan rumah tinggal .
"Voucher ini bisa dipakai sesuai kebutuhan," kata Ika, pendamping dari WVI.
Warga yang memperoleh bantuan pun tak bisa sembarangan. Bantuan ini diprioritaskan bagi mereka yang lanjut usia, berstatus janda/duda, rumah tidak bertingkat, dan penghasilan di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.